Beberapa startup menutup layanannya di Indonesia akibat terpukul pandemi corona. Gojek, Halodoc, dan perusahaan modal ventura, East Ventures pun membagikan kiat agar bisa bertahan di tengah masa pagebluk Covid-19 ini.
Chief Marketing Officer Halodoc Dionisius Nathaniel mengatakan, perusahaan rintisan harus berfokus pada pengguna alias user centric. Caranya, dengan mengkaji layanan apa yang diminati pasar saat pandemi virus corona.
"Jangan berhipotesis. Salah satu caranya, mengobrol langsung dengan pengguna untuk tahu apa yang dibutuhkan," ujar Dionisius dalam acara Forum Wartawan Teknologi (Forwat), Senin (31/8).
Selanjutnya, perusahaan harus mengombinasikan target jangka pendek dan panjang, agar bisnis tetap bertahan meski pandemi usai. Dion mencontohkan, target jangka pendek Halodoc yakni berfokus pada layanan yang diminati pandemi seperti konsultasi umum, kesehatan jiwa hingga drive thru rapid test.
Perusahaan juga berupaya menumbuhkan perilaku (behavior) pengguna, agar tetap melakukan tindakan preventif atas kesehatannya. Ini merupakan target jangka panjang, agar layanannya tetap diminati.
Salah satu caranya, Halodoc memberikan penawaran khusus atas layanan konsultasi alias Chat with Doctor. Ini guna menumbuhkan kesadaran pengguna untuk rutin memeriksa kondisi kesehatannya.
Selain itu, startup harus mengombinasikan layanan online dan offline agar pengalaman pengguna saat menggunakan layanan menjadi lebih mudah alias seamless.
Begitu juga dengan Gojek, yang berfokus pada layanan yang diminati saat pandemi. Layanan itu di antaranya berbagi tumpangan (ride hailing), pesan-antar makanan, logistik hingga pembelian bahan pokok.
“Dengan inti bisnis itu, kita bisa bertahan, serta terus mengembangkan dan memperdalam layanan yang dibutuhkan masyarakat saat masa Covid-19,” kata Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marita.
Kemudian, startup perlu berfokus pada kolaborasi dengan perusahaan lain untuk mengembangkan layanan. Nila mencontohkan, Gojek berkolaborasi dengan Halodoc untuk menyediakan layanan kesehatan GoMed.
Vice President of Investment East Ventures Devina Halim menambahkan, startup harus memiliki pola pikir (mindset) terkait posisi perusahaan di tengah pandemi. Hal yang dikaji yakni keuangan perusahaan, dan memperhitungkan berapa lama dapat bertahan saat pagebluk.
Dengan begitu, mereka bisa mengembangkan inisiatif baru pada layanannya. "Dari sana, bisa dikembangkan inisiatif apa (yang diperlukan konsumen). Apakah perlu pivot ke usecase lain? Apakah perlu do more severe cost, cutting measure, atau lainnya?," ujar Devina.