Okupansi Hotel Mulai Naik, OYO, RedDoorz & Booking.com Menggeliat Lagi

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
Ilustrasi, petugas menyemprotkan disinfektan di ruang kamar di The Margo Hotel, Depok, Jawa Barat, Rabu (3/6/2020).
7/9/2020, 19.20 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat penghunian kamar hotel klasifikasi bintang di Indonesia naik 8,37 poin menjadi 28,07% pada Juli. Startup jaringan hotel seperti OYO, RedDoorz, Booking.com pun menyiapkan fitur khusus untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan saat pandemi corona.

OYO meluncurkan fitur check-in tanpa sentuhan pada hari ini (7/9). Pengguna atau tamu dapat melakukan check-in tanpa harus berinteraksi langsung dengan staf hotel. 

Country Head OYO Hotels & Homes Indonesia Eko Bramantyo mengatakan, fitur tersebut bertujuan memberi rasa aman kepada para tamu yang menginap di tengah pandemi Covid-19. Harapannya, permintaan pemesanan dan okupansi hotel OYO pun terus meningkat.

"Dalam proses pemulihan di industri ini, menjaga kepercayaan dan keamanan para tamu menjadi kunci," kata Eko dikutip dari siaran pers, Senin (7/9).

Tamu akan menerima tautan melalui SMS, WhatsApp, atau banner contactless check-in di dalam aplikasi OYO saat memesan kamar hotel. Untuk proses verifikasi, tamu cukup mengisi ID pemesanan, tanggal check-in, data diri setiap tamu yang datang, serta foto KTP. 

Setelah itu, tamu dapat mencari tanda 'Online Check-in' pada pemesanan. Ketika sampai di hotel, tamu dapat menunjukkan ID fisik mereka untuk diverifikasi secara digital melalui aplikasi oleh petugas resepsionis. 

Fitur itu merupakan tindak lanjut dari inisiatif perusahaan yakni Sanitized Stay. "Seiring dengan meningkatnya permintaan, OYO terus berupaya memastikan bahwa kami bersama mitra hotel menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan secara ketat di setiap properti," ujarnya.

Berdasarkan data internal OYO, tingkat okupansi mulai menunjukkan tren positif dan meningkat 70% dari titik terendah pada Mei lalu. Tingkat okupansi berangsur naik, rata-rata 20% setiap bulannya. 

Sebanyak 92% pemesanan selama pandemi, dilakukan melalui kanal penjualan yang dikelola oleh OYO seperti aplikasi, web, dan micro market selling. Sisanya berasal perusahaan online travel agent (OTA) atau kanal lainnya. 

Selain OYO, Booking.com menghadirkan fitur ‘langkah-langkah kesehatan dan keselamatan’ pada Juli lalu. Ini memungkinkan mitra hotel untuk memilih berbagai langkah kesehatan dan keselamatan sesuai kebutuhan.

Langkah kesehatan yang dimaksud terkait kebersihan, sanitasi, jarak sosial dan keamanan makanan. Pilihan mereka akan ditampilkan di situs Booking.com yang ada di halaman properti.

"Seiring perkembangan situasi, kami terus memperbarui dukungan, termasuk peningkatan transparansi kepada konsumen seputar informasi kesehatan dan keselamatan," kata Direktur Regional Asia Selatan Booking.com Vikas Bhola, dikutip dari siaran pers, pada Juli lalu (6/7).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan