Strategi Anyar Ruangguru hingga Zenius Gaet Pengguna saat Pandemi

ANTARA FOTO/Rony Muharrman/nz
Ilustrasi, siswa mengerjakan tugas sekolah di rumahnya di Pekanbaru, Riau, Kamis (16/4/2020).
25/9/2020, 19.32 WIB

Selain Zenius dan Ruangguru, jumlah pengguna Quipper meningkat saat pandemi virus corona. Setidaknya 20 ribu kelas online digelar di platform dalam sepekan sejak aktivitas di sekolah dihentikan.

Business Development Manager Quipper Indonesia Ruth Ayu Hapsari mengatakan, perusahaan berfokus menyediakan produk dan layanan pendukung belajar online. Salah satunya, school premium untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, penilaian, serta pengembangan siswa dan guru. 

"Itu dapat digunakan untuk sekolah yang masih menjalankan kegiatan belajar mengajar secara online maupun tatap muka," kata Ayu, pada Agustus lalu.

Startup sejenis lainnya, AyoBlajar berfokus mengembangkan sistem manajemen pendidikan dan langsung membidik siswa. Salah satu caranya, dengan menawarkan empat fitur utama yakni learning management system, live classes online, one on one mentoring dan video pembelajaran.

Saat ini, AyoBlajar menjangkau 13 ribu pelajar dan 23 sekolah. Perusahaan menargetkan dapat menggaet 100 ribu pengguna tahun ini.

Berdasarkan data Kemendikbdud per 13 April, ada 68,73 juta siswa yang belajar dari rumah. Sebanyak 41,6% di antaranya merupakan pelajar tingkat SD/Madrasah Ibtidaiyah/sederajat.

Lalu 19% siswa tingkat SMP/MTs/sederaja. Sekitar 6% lainnya yakni pengajar. Rinciannya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

 

CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan, startup pendidikan dibutuhkan saat pandemi. Begitu juga teknologi finansial (fintech) dan e-commerce.

“Perusahaan yang akan bertahan dan bertumbuh pesat yakni mereka," kata Nicko kepada Katadata.co.id, Juli lalu (15/7).

Startup di sektor itu dinilai dapat menyesuaikan arah pengembangan model bisnisnya dengan kompleksitas permintaan pasar saat ini.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan