Ditopang E-Commerce dan Bansos, Logisly Kebanjiran Order saat Pandemi

instagram/@logisly_id
Ilustrasi, armada Logisly mengangkut bansos
30/9/2020, 15.54 WIB

McKinsey memperkirakan terdapat 1,6 miliar paket atas transaksi di e-commerce yang dikirim per tahun, pada 2022. Jumlahnya bisa meningkat lagi, mengingat layanan e-commerce semakin diminati selama pandemi sebagaimana Databoks di bawah ini:

Berdasarkan laporan AppsFlyer bertajuk ‘The State of Shopping App Marketing 2020 Edition’, waktu yang dihabiskan konsumen Indonesia di platform e-commerce meningkat 70% selama Februari-Juni.

Selain itu, Facebook dan Bain & Company memperkirakan bahwa nilai transaksi belanja online di Indonesia hampir US$ 72 miliar atau sekitar Rp 1.047,6 triliun pada 2025. Angka ini melonjak dibandingkan proyeksi awal US$ 48 miliar.



Proyeksi nilai transaksi belanja online melonjak menjadi US$ 147 miliar di Asia Tenggara pada 2025. Angka ini juga meningkat dibandingkan prediksi awal yang hanya US$ 120 miliar.

Andreas pun mengatakan, sektor logistik menempati urutan ketiga startup yang diminati investor. Posisi pertama dan kedua ditempati oleh pesan antar makanan (food delivery), teknologi finansial (fintech).

Akan tetapi, “pesan-antar makanan, e-commerce dan logistik itu saling terkait,” ujar Andreas.

Setidaknya ada lima startup logistik yang mendapatkan pendanaan selama semester I yakni KlikDaily, RaRa, Waresix, Shipper, dan Kargo. “Kebutuhan logistik masih cukup tinggi, sembilan bulan pandemi ini beberapa startup dapat pendanaan karena kebutuhannya besar,” katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan