Seperti Tokopedia, Traveloka Kaji IPO lewat Perusahaan "Cek Kosong"

traveloka
Ilustrasi Traveloka
Penulis: Desy Setyowati
21/12/2020, 19.57 WIB

Startup e-commerce, Tokopedia mempertimbangkan penawaran saham perdana atau IPO melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC). Unicorn Indonesia lainnya, Traveloka mengkaji opsi serupa.

Presiden Traveloka Henry Hendrawan mengatakan, perusahaan memang berencana untuk segera IPO. Traveloka juga mengevaluasi potensi merger dengan SPAC sebagai opsi untuk menawarkan saham perdana.

"SPAC merupakan salah satu opsi yang dievaluasi, karena kami telah didekati oleh beberapa orang," kata Henry dalam pernyataan resmi dikutip dari Reuters, Senin (21/12).

SPAC disebut perusahaan cek kosong karena tidak memiliki operasi apa pun. Perusahaan jenis ini merupakan sarana investasi yang dibuat khusus untuk mengumpulkan dana para orang kaya.

Selanjutnya, dana itu dipakai untuk membiayai peluang merger atau akuisisi dalam jangka waktu yang ditetapkan. Tapi, target perusahaan yang dimerger atau diakuisisi biasanya belum diidentifikasi.

Sumber Reuters yang merupakan bankir mengungkapkan bahwa Traveloka didekati oleh perusahaan SPAC. Sumber lainnya yang mengetahui masalah ini mengatakan, unicorn ini masih mengkaji antara IPO atau SPAC dan mengincar valuasi US$ 5 miliar hingga US$ 6 miliar. Namun, perusahaan enggan berkomentar.

Sedangkan Henry sempat menyampaikan bahwa Traveloka berencana IPO di dua bursa yakni Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Ia pun optimistis perusahaan akan mencapai titik impas (break even point/BEP) pada akhir tahun atau awal 2021, jika industri perjalanan pulih setidaknya 50% dibandingkan sebelum ada Covid-19. Selain itu, akan segera meraih keuntungan.

Startup berusia delapan tahun itu mengklaim aplikasinya diunduh lebih dari 60 juta kali. “Traveloka akan mendapat untung pada 2021,” kata Managing Partner East Ventures Willson Cuaca dikutip dari Reuters, awal Desember.

Selain Traveloka, Tokopedia mempertimbangkan opsi SPAC untuk IPO. Startup e-commerce ini bahkan dikabarkan mengkaji merger dengan Bridgetown Holdings Ltd.

(BACA JUGA: Mengenal SPAC, 'Kendaraan' Tokopedia untuk Tembus Bursa Saham AS)

Bridgetown Holdings Ltd merupakan SPAC milik miliarder Richard Li dan Peter Thiel. Perusahaan ini melantai di bursa saham AS pada Oktober lalu dan menghasilkan US$ 550 juta.

Tokopedia tidak berkomentar mengenai kabar mengkaji merger dengan Bridgetown. Akan tetapi, “SPAC merupakan salah satu opsi yang potensial yang bisa kami pertimbangkan. Namun, belum ada yang kami putuskan untuk saat ini,” kata perwakilan Tokopedia kepada Katadata.co.id, Rabu pekan lalu (16/12).

Unicorn Tanah Air itu memang berencana IPO. “Kami telah menunjuk Morgan Stanley dan Citi sebagai penasihat dalam hal ini. Saat ini, kami belum memutuskan pasar dan metode untuk ini,” ujar dia.