Penonton Melonjak saat Pandemi, Pemerintah Kaji Regulasi E-Sports

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Timnas esports Indonesia bertanding melawan timnas esports Filipina dalam final Mobile Legends SEA Games 2019 di Filoil Flying V Center, Manila, Filipina, Minggu (8/12/2019).
15/1/2021, 15.20 WIB

Kegiatan e-sports digemari oleh masyarakat selama pandemi corona. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun berencana menerbitkan regulasi terkait olahraga berbasis digital ini.

Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan, kebijakan mengenai e-sports sebenarnya direncanakan masuk dalam Rancangan Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (RUU SKN). Tujuannya, agar e-sports semakin diakui dan memiliki payung hukum.

Awalnya, RUU SKN direncanakan untuk dibahas pada tahun lalu. Namun, pembahasan terhambat pandemi Covid-19. Regulasi ini akan mulai dikaji kembali pada tahun ini.

"Kami siap untuk memasukkan e-sports dalam RUU itu. Kami pun siap untuk menjelaskan urgensi mengatur e-sports," ujar Gatot saat konferensi pers virtual terkait peresmian Garena Free Fire Master League Season III Indonesia, Jumat (15/1).

Gatot mengatakan, perkembangan e-sports sangat masif, terutama saat pagebluk virus corona. "Kami lihat ini cukup booming saat pandemi. Bagi para atlet, mereka bisa memanfaatkan momentum ini dengan baik," ujarnya.

Turnamen e-sports biasanya disiarkan lewat layanan streaming seperti Twitch, YouTube Gaming, Facebook Gaming, dan Mixer. Ada pula televisi konvensional seperti ESPN dan Fox Sports yang menayangkan kompetisi olahraga ini.

Berdasarkan firma analis Stream Hatchet, jumlah penonton turnamen e-sports di platform video streaming naik 73% secara tahunan (year on year/yoy). Lama menonton rerata 500 juta jam per pekan.

Riset DailySocial pada 2019 pun menunjukkan bahwa 43,6% dari 1.445 responden bermain isetiap hari. Sedangkan yang bermain beberapa kali dalam seminggu mencapai 35,8%.

Hanya 16,8% responden yang jarang bermain e-sports. Lalu, 3,9% tidak pernah memainkannya. Datanya bisa dilihat pada Databoks di bawah ini:

Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu membuatkan regulasi terkait e-sports. Selain itu, Gatot menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen mendukung sektor ini, salah satu caranya dengan menggelar turnamen.

Pada 2019 lalu, pemerintah berkolaborasi dengan Indonesia Esports Premier League (IESPL) menggelar turnamen Piala Presiden Esports 2019. E-sports juga masuk cabang olahraga ekshibisi dalam gelaran Asian Games 2018 di Jakarta.

Pengembang gim asal Singapura, Garena juga rajin menggelar turnamen e-sports di Indonesia sejak 2015. "Ini untuk melahirkan bibit unggul atlet e-sports kebanggaan," ujar Direktur Garena Indonesia Hans Saleh.

Ia mengatakan, dalam setiap gelaran turnamen e-sports, Garena bisa meraup puluhan juta penonton. Tahun ini, Garena bakal menggelar kompetisi bertajuk Free Fire Master League (FFML) Season III di Tanah Air dan menyiapkan total hadiah Rp 1,5 miliar.

Pada 2021, Garena juga menyiapkan dana Rp 8,6 miliar sebagai insentif pembinaan bagi para pemain e-sports. Sedangkan pertandingan FFML Season III akan digelar dengan skema dua divisi pada 16-27 Februari.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan