Sedangkan Partner di Indies Capital Harold Ong menyampaikan, Social Bella turut mentransformasi lanskap ritel di Indonesia. “Kami percaya keberlangsungan model bisnis ini dalam jangka panjang,” katanya.

Co-founder dan Managing Partner di East Ventures Willson Cuaca mencatat, Social Bella tumbuh signifikan tahun lalu. Startup ini beradaptasi dengan cepat di tengah pandemi corona.

Ia menilai, Sociolla memiliki faktor-faktor yang perlu dimiliki oleh beauty tech-company yakni konten, komunitas, commerce, dan ritel yang terintegrasi. “Kami optimistis melihat potensi kedepan dan siap untuk terus mendukung Social Bella,” ujarnya.

Managing Partner di Jungle Ventures David Gowdey menambahkan, Social Bella menunjukkan rekam jejak yang solid di industri kecantikan. “Belum pernah ada perusahaan kecantikan dengan ekosistem komprehensif seperti Social Bella,” katanya.

Oleh karena itu, Jungle Ventures berinvestasi lagi di Sociolla. “Dengan investasi baru ini, kami bersemangat melihat pertumbuhan perusahaan yang luar biasa, serta kesiapannya dalam memenangkan industri kecantikan di Asia Tenggara,” kata dia.

Sebelumnya, Social Bella mendapatkan pendanaan dari investor, termasuk Temasek, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures. Sociolla pun resmi masuk pasar Vietnam pada akhir tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan