Telkomsel Tambah Investasi ke Gojek Rp 4,3 Triliun & Integrasi Layanan

Telkomsel
Aplikasi Telkomsel dan Gojek
10/5/2021, 10.20 WIB

Perusahaan telekomunikasi, Telkomsel resmi menambah investasi kepada Gojek US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,3 triliun. Pada November tahun lalu, korporasi berpelat merah ini berinvestasi ke decacorn Tanah Air US$ 150 juta atau Rp 2,1 triliun.

Investasi lanjutan tersebut didukung oleh pemegang saham Telkomsel yaitu Telkom Indonesia dan Singtel Group. Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, tambahan pendanaan ini sebagai bagian dari strategi Telkomsel memperkuat bisnis digital.

"Upaya penanaman modal terbaru ini akan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk melihat dan menikmati banyak inovasi berbasis teknologi," kata Setyanto dalam siaran pers, Senin (10/5).

Ia juga menyampaikan, aksi korporasi itu merupakan bagian dari strategi Telkomsel memperkuat trifecta bisnis digital yaitu digital connectivity, digital platform dan digital services.

Co-CEO Gojek Group Andre Soelistyo menambahkan, investasi lanjutan tersebut bertujuan memperbanyak upaya kolaboratif strategis antara kedua perusahaan. "Ini jelas akan mengoptimalkan sumber daya dan keahlian teknologi dari masing-masing perusahaan untuk berinovasi dan memperluas manfaat ekonomi digital bagi lebih banyak konsumen," ujarnya.

Pada investasi pertama November tahun lalu, Telkomsel dan Gojek mengintegrasikan beberapa layanan digital. Integrasi MyAds dengan GoBiz misalnya, memungkinkan mitra UMKM Gojek memperluas akses usaha kepada ekosistem pelanggan Telkomsel.

Lalu, ada paket data khusus bagi mitra pengemudi Gojek bernama Paket Swadaya. Kemudian, lebih dari 20 ribu mitra outlet atau reseller Telkomsel tersedia di layanan GoShop.

Telkomsel dan Gojek juga berkolaborasi co-marketing untuk layanan gim melalui Telkomsel Dunia Games dan GoPay.

Sumber Reuters mengatakan, investasi tambahan Telkomsel kepada Gojek akan membuat perusahaan telekomunikasi ini menjadi salah satu dari delapan investor terbesar decacorn.

Sebelumnya, ada beberapa investor besar yang berpartisipasi dalam pendanaan kepada Gojek seperti induk Google, Alphabet, Alibaba, dan SoftBank.

Di sisi lain, investasi tambahan tersebut dilakukan oleh Telkomsel seiring dengan kabar Gojek dan Tokopedia akan segera merger. Gabungan keduanya disebut-sebut bernama GoTo.

Sumber Bloomberg menyampaikan, Gojek akan memiliki 58% saham GoTo, sementara Tokopedia sisanya. Nantinya, GoTo memiliki tiga unit bisnis yakni berbagi tumpangan (ride-hailing) di bawah naungan Gojek, e-commerce Tokopedia, dan layanan finansial, Dompet Karya Anak Bangsa alias DKAB.

CLSA Sekuritas memperkirakan nilai kapitalisasi pasar entitas gabungan kedua startup US$ 35 miliar – US$ 40 miliar (Rp 504 triliun – Rp 576 triliun).

Jika proyeksi itu benar, maka nilainya melebihi perusahaan induk Telkomsel yakni Telkom, yang punya valuasi Rp 329 triliun. Namun, valuasinya itu masih ada di bawah BCA sekitar Rp 838 triliun dan BRI Rp 585 triliun.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan