Pemerintah menggelar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM darurat yang kini bernama PPKM level 4, karena lonjakan kasus positif Covid-19. Selama pandemi corona ini, jumlah mitra startup penyedia kerja Sampingan pun melonjak tiga kali lipat.
Jumlah mitra Sampingan baik penuh waktu (full time) atau paruh waktu (part time) mencapai lebih dari satu juta. Peningkatan ini terjadi ketika 29,4 juta orang Indonesia mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan tanpa upah selama pandemi, berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Co-Founder sekaligus CEO Sampingan Wisnu Nugrahadi mengatakan, para pekerja termasuk kerah biru (blue collar) membutuhkan lebih dari sekadar sistem pencocokan kerja (job match maker), terutama saat pandemi.
“Mereka juga membutuhkan sistem yang membuat keseluruhan proses pekerjaan lebih mudah, seperti rekrutmen, pelatihan di tempat kerja, proses penggajian hingga asuransi kesehatan,” kata Wisnu dalam siaran pers, Kamis (22/7).
Oleh karena itu, Sampingan berfokus mengatasi persoalan tersebut. “Sistem kami yang komprehensif dimanfaatkan oleh lebih banyak pekerja di Indonesia, sehingga mereka tak hanya dapat mengakses beragam lowongan kerja, tetapi juga mendapatkan manfaat kerja yang lebih terukur dan terstruktur,” ujarnya.
Startup itu melayani berbagai kebutuhan pekerjaan termasuk logistik dan pergudangan (logistics & warehousing), pemasaran lapangan (field marketing), riset (research), layanan pelanggan (customer experience), dan administrasi (back office).
Saat ini, Sampingan memiliki tiga layanan utama yaitu Sampingan Systems, Sampingan Manpower, dan Sampingan Solutions. Sampingan Systems menyediakan beragam solusi berbasis perangkat lunak atau software as service (SaaS) yang memudahkan rekan bisnis dalam mencari atau mengelola tenaga kerja.
Sedangkan Sampingan Manpower melayani perekrutan dan staffing pekerja. Lalu Sampingan Solutions merupakan solusi menyeluruh yang mengatur staffing pekerja, laju performa hingga memberikan pelaporan kinerja secara agregat.
Saat ini, Sampingan menggandeng lebih dari 150 perusahaan skala kecil hingga besar. Wisnu mengatakan, tantangan perusahaan dalam mencari pekerja yakni mulai dari efisiensi waktu untuk menentukan kandidat yang cocok, kurangnya tenaga dan waktu untuk mengawasi kinerja, serta tingginya biaya proses staffing terutama dalam jumlah besar.
“Melalui solusi komprehensif seperti layanan mencari (recruitment), mengelola (managing), dan mempertahankan pekerja (retention), kami berupaya membantu perusahaan mengembangkan bisnis secara fleksibel,” ujar Wisnu.
Salah satu pencari kerja, Fikri bergabung ke Sampingan sejak September tahun lalu. Ia bekerja sebagai sales canvasser.
Ia bercerita, sebelumnya dia bekerja sebagai wedding organizer. “Ketika pandemi terjadi, tempat saya bekerja mengalami masalah sehingga saya terpaksa berhenti dari pekerjaan dan tidak memiliki pemasukan sama sekali selama lima bulan,” katanya.
Temannya merekomendasikan untuk mencari kerja lewat aplikasi Sampingan. “Dari situ saya bisa mendapatkan pekerjaan yang cocok dengan keahlian,” kata dia. “Saya mendapatkan pemasukan yang lebih pasti tiap bulan.”