PPKM Level 4 Diperpanjang, Taksi & Ojek Online Soroti Biaya Gojek–Grab

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pengemudi ojek online memasang helm kepada penumpang, di Kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, (17/2/2020).
Penulis: Desy Setyowati
10/8/2021, 16.15 WIB

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4 diperpanjang hingga 16 Agustus di Jawa – Bali dan sampai 23 Agustus di daerah lain. Asosiasi taksi dan ojek online meminta Gojek, Grab, dan Shopee memberi keringanan dari sisi biaya bagi hasil.

Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO) Taha Syafaril menyadari bahwa PPKM level 4 diperpanjang bertujuan membatasi lonjakan kasus positif virus corona. Ia juga mengapresiasi langkah Gojek dan Grab memberikan bantuan kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online.

Namun, asosiasi juga berharap Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong penyelenggara platform berbagi tumpangan (ride hailing) seperti Gojek dan Grab, serta penyedia pesan-antar makanan ShopeeFood mengurangi biaya bagi hasil.

“Menurunkan potongan aplikasi dari 20% menjadi 10%,” kata Taha kepada Katadata.co.id, Selasa (10/8).

Hal itu karena pendapatan pengemudi taksi dan ojek online dari layanan berbagi tumpangan turun sekitar 60% - 70% sejak PPKM level 4 diberlakukan. Sedangkan pesan-antar makanan naik 30% - 40%.

“Misalnya, penyedia layanan pengiriman barang dan pesan-antar makanan didesak memberikan bantuan (kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online),” ujar dia.

Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono juga mencatat, penghasilan pengemudi taksi dan ojek online dari berbagi tumpangan turun hingga 70%. Sedangkan dari pesan-antar makanan naik 20% - 30%.

“Jadi keseluruhan masih turun sekitar 60%,” kata Igun.

Oleh karena itu, ia berharap Kemenhub membuat aturan yang mendorong Gojek, Grab hingga Shopee menurunkan biaya bagi hasil. “Menjadi maksimal 10%. Sekarang itu 20%. Ini memberatkan,” ujarnya.

Sejauh ini, Gojek dan Grab memberikan bantuan kepada mitra driver taksi dan ojek online berupa sembako. Bantuan dari Gojek dan Grab masing-masing total Rp 25 miliar.

Gojek menyediakan perlengkapan kesehatan yang mendukung operasional mitra saat pandemi corona. Lalu memberikan jaminan asuransi kesehatan, sembako, paket makanan hemat dan sehat bagi mitra pengemudi dan keluarga.

Selain itu, memberikan bantuan pendapatan bagi mitra pengemudi yang terpapar Covid-19 dan terpaksa berhenti bekerja untuk sementara waktu.

Decacorn itu juga bekerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun sektor swasta untuk meminimalkan dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian. Salah satunya, melalui program relaksasi cicilan kendaraan.

Sedangkan Grab memberikan sembako dan obat-obatan Rp 50 ribu untuk 150 ribu mitra pengemudi taksi dan ojek online. Layanan ini bisa diakses melalui aplikasi mitra untuk pembelian di Indomaret.

Itu merupakan bagian dari program ATASI atau antisipasi, tangkal, dan vaksinasi. Sebanyak 27 ribu mitra telah memanfaatkan paket sembako sejak diluncurkan Senin minggu lalu (2/8).

Selain sembako dan obat-obatan, Grab menyediakan pengembalian biaya tes antigen atau PCR mitra pengemudi Rp 800 ribu. Tersedia juga proteksi pendapatan hingga Rp 3 juta per mitra yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Gojek dan Grab memberikan bantuan itu di tengah perpanjangan PPKM level 4. Di Jawa – Bali, PPKM level 4 diperpanjang hingga 16 Agustus. Sedangkan di luar wilayah ini sampai 23 Agustus.

Meski begitu, pemerintah menguji coba pembukaan mal di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang dengan kapasitas kunjungan 25% selama seminggu ke depan. Syaratnya memiliki kartu vaksinasi Covid-19.

Selain itu, anak di bawah 12 tahun dan orang tua di atas 70 tahun dilarang masuk ke mal.

Sebelumnya, pusat perbelanjaan tutup sementara kecuali akses untuk pegawai toko yang melayani penjualan online dengan maksimal tiga orang. Selain itu, hanya menerima layanan pengiriman atau bawa pulang (take away).