Startup Ula yang Didukung Jeff Bezos Raih Rp 328,4 Miliar

Ula
Dari kiri ke kanan: COO Ula Riky Tenggara, CCO Derry Sakti, CEO Nipun Mehra, CTO Alan Wong
Penulis: Desy Setyowati
17/11/2021, 06.00 WIB

Ula akan menggunakan dana tersebut untuk memperluas cakupan geografis. Selain itu, merekrut lebih banyak pekerja dan dan meningkatkan kemampuan produk, termasuk memperluas penawaran ‘beli sekarang, bayar nanti’ atau Buy-Now-Pay-Later (BNPL).

“Saat bergerak maju, kami akan terus mengambil pendekatan yang mengutamakan pelanggan untuk mengatasi masalah mendasar, dengan teknologi,” kata Nipun.

Total, Ula mengumpulkan US$ 140,6 juta sejak berdiri tahun lalu. Startup ini menyasar pemilik warung tradisional, khususnya di kota tingkat (tier) dua hingga empat. Bukalapak juga membidik segmen ini lewat Mitra Bukalapak.

Ula mengklaim bisnis tumbuh 230 kali lipat. Ula kini menawarkan lebih dari 6.000 produk dan menggaet 70 ribu lebih warung. Ula juga memiliki tim yang tersebar di tiga negara.

Berdasarkan laman resmi, Ula menyediakan tiga layanan yakni:

  1. Lokapasar B2B: menyediakan produk dengan harga yang diklaim kompetitif
  2. Program penjualan berbasis komunitas
  3. Titik Ula: menawarkan pelaku UMKM atau siapapun untuk memanfaatkan tempat kosong yang dimiliki sebagai titik antar-jemput barang pesanan pelanggan Ula dan menghasilkan uang tambahan

Ula menggunakan data transaksi warung dan pengetahuan tentang pasar ritel untuk memberikan pilihan layanan pay later, yang nilai pasarnya diprediksi US$ 150 miliar di Indonesia.

Halaman: