Unicorn asal India Mobile Premier League (MPL) melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK 10% dari total pegawai atau sekitar 100 orang. Startup e-sports ini juga bersiap untuk keluar dari pasar Indonesia.
Keputusan unicorn itu memecat karyawan merupakan bagian dari upaya mengurangi biaya. “Ini dilakukan karena MPL ingin mempertahankan kinerja keuangan,” ujar sumber yang mengetahui masalah tersebut dikutip dari Tech in Asia, Kamis (2/6).
Hampir 30% dari total staf yang diberhentikan berasal dari Indonesia.
MPL juga ingin keluar dari pasar Tanah Air. Kemudian, startup ini mengalihkan fokus ke Amerika Serikat (AS), Eropa, dan India, yang disebut perusahaan sebagai pasar ‘tiket tinggi’.
“MPL Indonesia menginformasikan bahwa saat ini kami sudah tidak beroperasi dan tak menerima pengguna baru,” kata perusahaan dalam Instagram @mpl_id, Selasa (31/5).
Berdasarkan email internal yang dikirim oleh salah satu pendiri MPL Sai Srinivas dan Shubh Malhotra, perkiraan pengembalian dari Indonesia adalah ‘beberapa kelipatan’. Nilainya lebih rendah daripada India atau bahkan AS yang baru dirambah.
“Keputusan berhenti di Indonesia, meski menyakitkan dalam jangka pendek, adalah hal yang benar untuk dilakukan demi kesuksesan jangka panjang perusahaan kami,” demikian isi email tersebut.
“Sudah waktunya membuat keputusan sulit untuk menggunakan kembali sumber daya kami di bagian lain dari bisnis untuk memastikan kesehatan dan kesuksesan jangka panjang sebagai perusahaan,” demikian dikutip.
Namun, MPL mengatakan akan menawarkan paket pesangon lengkap dan asuransi kesehatan yang diperpanjang hingga Oktober untuk semua karyawan yang dipecat.
“Pemegang rencana opsi saham karyawan juga dapat mempertahankan opsi selama 10 tahun lagi,” kata unicorn tersebut.
MPL mulai beroperasi di Indonesia pada 2019. Unicorn ini menyediakan akses ke game dalam format turnamen dan multipemain.
Unicorn itu kemudian hadir di AS pada Juli 2021. Baru kemudian memasuki pasar Eropa dengan mengakuisisi perusahaan game Jerman GameDuell tahun ini.
MPL juga berupaya memperluas kehadiran di India. Awal bulan ini, mereka meluncurkan Mayhem Studios, studio game untuk pengembangan gim mobile AAA untuk pasar domestik dan global.
Perusahaan yang berdiri pada 2018 itu mencapai status unicorn pada September 2021, setelah mengumpulkan pendanaan seri E hampir US$ 150 juta. Saat itu, valuasi MPL naik menjadi US$2,3 miliar.