Deretan Startup yang Disuntik Sandiaga Uno, Dua Sudah Untung

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Sandiaga Uno tiba di lokasi upacara pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Penulis: Desy Setyowati
30/6/2022, 12.38 WIB

Saratoga Investama Sedaya milik Sandiaga Uno berpartisipasi dalam putaran pendanaan awal (seed) Fresh Factory US$ 4,5 juta atau sekitar Rp 66,6 miliar, pekan ini (27/6). Perusahaan besutan menteri pariwisata dan ekonomi keatif ini juga berinvestasi di sejumlah startup lainnya.

“Saratoga mengembangkan nilai perusahaan portofolio, dengan melibatkan diri secara aktif ke dalam manajemen maupun strategi perusahaan portofolio tersebut,” demikian dikutip dari laman resmi Saratoga Investama, Kamis (30/6).

Rincian startup portofolio Saratoga Investama yakni:

1. City Vision

Perusahaan media luar ruang ini mencatatkan lebih dari 50 juta impresi per bulan. City Vision memfokuskan jaringan LED roadside  pada lokasi eksklusif dan premium.

City Vision menjangkau lebih dari dua juta penumpang setiap harinya pada 80 stasiun kereta commuter line dan antar-kota yang tersebar di Jawa dan Sumatera.

2. Xurya

Xurya merupakan startup energi terbarukan yang menyediakan layanan pemasangan panel surya. Perusahaan rintisan ini memakai metode zero investment kepada pelanggannya untuk beralih ke panel surya.

Sejumlah klien Xurya di antaranya Tokopedia, Plaza Indonesia, Traveloka, MGM Bosco, Platinum, DH hingga Vastland. Startup ini sudah memasang panel surya di 57 lokasi di Indonesia.

3. Julo

Startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) menyediakan pinjaman online berupa dana tunai dan paylater. Selain itu, menghadirkan platform untuk pembayaran tagihan.

4. Sirclo

Startup solusi e-commerce ini mendapatkan pendanaan dari Saratoga pada akhir tahun lalu. Perusahaan rintisan ini menggaet lebih dari 150 ribu merek (brand) dan 500 ribu pemilik warung.

Sirclo yang berdiri pada 2013, mempunyai 25 juta konsumen akhir dengan lebih dari 80 titik distribusi yang tersebar di Indonesia. Startup ini mempunyai lebih dari 2.000 karyawan.

E-commerce enabler itu juga mengakuisisi Warung Pintar pada Februari. Kedua startup ini kemudian berfokus memperkuat posisi dalam bisnis solusi omnichannel bagi merek, distributor, pelaku usaha hingga konsumen akhir.

4. Fresh Factory

Startup ini menyediakan jaringan pusat rantai dingin hiperlokal, transformasi, dan sistem manajemen fulfillment cerdas. Solusinya memungkinkan pelaku bisnis menyimpan, mengambil, mengemas, dan mengirimkan produk ke pelanggan.

Fresh Factory memastikan solusi rantai dingin yang lebih cepat dan efisien. “Investasi ini menjadi bukti kuat atas solusi yang diwujudkan oleh Fresh Factory dalam menghadirkan inovasi baru bagi industri manajemen rantai dingin di Indonesia,” kata Pendiri sekaligus Chief Executive Officer Fresh Factory Larry Ridwan dalam keterangan pers, Senin (27/6).

5. Fuse

Startup asuransi (insurtech) ini menyasar pasar yang lebih luas di Asia Tenggara, karena potensinya sangat besar. Pada 2021, kelas menengah dengan pendapatan disposabel US$ 300 miliar yang melek digital di Asia Tenggara tumbuh menjadi 350 juta orang. 

Perusahaan rintisan itu memiliki lebih dari 60 ribu pemasar atau mitra agen yang menggunakan aplikasi seluler Fuse Pro. Fuse juga menggaet lebih dari 40 perusahaan asuransi untuk menyediakan lebih dari 300 produk asuransi bagi pengguna.

Pada November 2021, Fuse masuk daftar 100 teknologi asuransi atau insurtech terbaik dunia atau The World's Top 100 Insurtechs 2021 versi Ernst & Young dan Sønr Global. Fuse menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia.

Perusahaan lain yang masuk yakni raksasa asuransi Cina ZhongAn dan PingAn, serta FWD.

6. Mulia Bosco Logistik

Perusahaan logistik dan ekspedisi ini berfokus pada fasilitas cold storage dan cold-chain logistics untuk mendistribusikan produk-produk farmasi, makanan, serta perishable goods lainnya.

7. Mitra Pinasthika Mustika

Perusahaan jasa transportasi terpadu yang menyediakan layanan cerdas dalam hal mobilitas, termasuk mobilitas sosial. Perusahaan beroperasi sebagai distributor otomotif dan penyalur sepeda motor Honda, penyedia jasa sewa kendaraan, asuransi dan pembiayaan.

Mereka berinvestasi di unicorn Singapura, Carro.

Co-founder sekaligus Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, Xurya dan Carro sudah untung. Hal ini ia sampaikan melalui akun Linkedin tiga minggu lalu.

Selain itu, Saratoga menyuntik perusahaan investasi, yakni:

1. Skystar Capital

Ini merupakan perusahaan modal ventura tahap dini yang melakukan pendekatan hands-on terhadap investasinya. Portofolionya yakni Carro, Sirclo, Dekoruma, Ritase, Fuse dan Julo.

2. Provident Growth

Growth fund ini menguasai saham kepemilikan di beberapa perusahaan teknologi di Asia Tenggara seperti Gojek, Gopay, Traveloka, Pomelo, Julo, Topica, Horangi dan lain sebagainya.