Sejumlah startup di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK tahun ini. Raksasa teknologi asal Cina, Huawei pun berencana membuat program akselerasi dan merencanakan investasi ke perusahaan rintisan di Indonesia.

Program Director Huawei Spark Malaysia Muhammad Dennisa mengatakan, program akselerasi startup itu bernama Huawei Spark. Program ini diluncurkan sejak 2020. Saat ini, Huawei Spark baru tersedia di Singapura, Malaysia Thailand, dan Hong Kong. 

Melalui program itu, Huawei mempunyai 60 startup portofolio. Raksasa teknologi ini juga sudah memberikan pendanaan US$ 30 juta dalam setahun. 

Dalam tiga tahun ke depan, Huawei berencana memperluas ekosistem startup itu. Perusahaan Tiongkok ini berencana menginvestasikan US$ 100 juta untuk mendukung startup di Asia Pasifik.

"Kami menargetkan bisa meningkatkan skala 100 startup. Kami juga siapkan ekosistem baru di Indonesia yang akan kami luncurkan," kata Muhammad dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/7).

Menurutnya, program tersebut bertujuan membantu startup berkembang ke jenjang yang lebih tinggi. "Kami juga menyediakan investasi dan akses ke pasar," katanya. 

Melalui jaringan pasar korporasinya, Huawei memberikan kesempatan startup merambah pasar luar negeri.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan