Astra Digital Internasional memimpin pendanaan seri C startup logistik Paxel US$ 23 juta atau sekitar Rp 342 miliar. Investor lain yang berpartisipasi yakni modal ventura milik BCA Central Capital Ventura (CCV) dan kepunyaan Telkom, MDI Ventures.
SIG, Endeavour Catalyst, FJ Labs, dan PT Amsaka Investama Sejahtera juga berpartisipasi dalam pendanaan ke Paxel tersebut.
Paxel berencana menggunakan dana segar itu untuk memperluas jaringan di luar Jawa. Selain itu, memperkuat layanan last-mile di cold chain, serta pemenuhan cold chain untuk melayani business-to-customer (B2C) dan business-to-business (B2B).
Startup logistik itu berencana meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan teknologi untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
Dalam empat tahun terakhir, pendapatan Paxel melonjak 240%. Jumlah pengguna juga meroket 176% setiap tahun.
Presiden Direktur Astra Internasional Djony Bunarto mengatakan, investasi ke Paxel sejalan dengan strategi perusahaan dalam mempercepat transformasi digital. Apalagi startup ini dinilai berfokus menyasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Ini sejalan dengan strategi kami untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital Indonesia,” kata Djony dikutip dari Share and Stocks, Selasa (9/8).
Presiden Direktur CCV Armand Widjaja menambahkan, perusahaan mulai berekspansi ke layanan keuangan tertanam seperti logistik dan e-commerce. Investasi ke Paxel merupakan langkah pertama.
Sedangkan Managing Partner MDI Ventures Kenneth Li tertarik berinvestasi di Paxel karena startup ini dinilai menciptakan solusi pengiriman produk dari satu kota ke kota lain kurang dari 24 jam.
Paxel didirikan oleh Bryant Christanto, Zaldy Masita, dan Johari Zein pada 2017. Startup logistik ini menawarkan pengiriman dua jam dan pada hari yang sama (sameday).
Perusahaan rintisan itu menyediakan loker pintar untuk sewa dan pengantaran atau penjemputan paket. Paxel menyasar pelaku usaha makanan dan bahan makanan.
Pada Februari, Paxel meraih pendanaan seri B US$ 9,4 juta atau setara Rp 1,3 miliar dari MDI Ventures, KB-MDI Centauri Fund, SIG dan Luminary Media Nusantara.
Startup itu meraih pendanaan seri A pada Oktober 2019 US$ 7 juta atau sekitar Rp 100 miliar. Investasi ini dipimpin oleh East Ventures.