Investor Cina Heran 3 Sektor Startup Indonesia Masih Didanai Investor

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Penulis: Desy Setyowati
14/9/2022, 06.00 WIB

Momentum Works mengatakan, para investor asal Cina itu pun bertanya-tanya tentang alasan startup social commerce, dark stores, dan rantai pasok business to business (B2B) di Indonesia masih mendapatkan pendanaan.

Dark stores merujuk pada perusahaan e-commerce yang menyediakan toko offline. Biasanya, toko mereka tersedia di perkotaan.

Namun, para investor Tiongkok itu yakin bahwa ada banyak peluang terkait startup sektor konsumtif dan teknologi finansial (fintech) di Indonesia dan Asia Tenggara.

“Untuk mengeksplorasinya dengan benar, dan berhasil, banyak upaya diperlukan. Investor perlu menyaring perusahaan solid atau yang mampu bertahan dari gelembung startup atau bubble burst,” demikian dikutip.

CEO BRI Ventures Nicko Widjaja pun mengatakan, ada petinggi beberapa startup yang hampir mati datang ke acara NexiCorn. Disebut hampir mati karena runway kurang dari dua sampai tiga bulan.

Runway adalah jumlah waktu yang dimiliki startup sebelum kehabisan uang.

“Mereka berfoto selfie dengan investor, pejabat, dan lainnya. Bagaimana orang-orang ini masih mampu untuk pergi alih-alih menyelesaikan masalah mereka,” kata Nicko melalui akun LinkedIn-nya, pekan lalu.

Halaman: