Mitra driver Gojek khususnya pengemudi Gocar melakukan aksi demo di depan kantor Gojek pada Senin (12/9). Salah satu tuntutannya adalah menghapus GoBluebird dari aplikasi.
Mitra pengemudi Gocar Gojek Rafail Tobianto (42 ) mengatakan bahwa tuntutan tersebut didasari karena Bluebird bisa mengambil orderan Gocar. Ia menceritakan bahwa sebelumnya pengemudi Gocar akan menjadi prioritas jika ada pemesanan melalui aplikasi Gojek. "Kalau tidak ada yang mau, baru ditawari ke Bluebird," jelas Rafail kepada Katadata.co.id, Selasa (13/9).
Namun saat ini, Rafail mengatakan, sistem Gocar sudah tidak jelas. "Orderan yang di sana ada pengemudi Gocar, langsung masuknya ke Bluebird," jelasnya.
Rafail mengatakan bahwa banyak penumpang yang bercerita kalau mereka sangat jarang pilih GoBluebird karena argonya tidak stabil. Tapi anehnya, penumpang pesan Gocar namun yang datang taksi Bluebird.
Ia menilai hal tersebut tidak adil karena Bluebird memiliki plat kuning. Dengan demikian, Blue Bird tidak akan terbentur aturan ganjil-genap.
Sebelumnya, masuknya Blue Bird ke dalam ekosistem Gojek tidak menjadi masalah karena permintaan penumpang banyak. Namun demikian, permintaan menggunakan Gocar saat ini sedang turun. "Sekarang orderan semakin seret apalagi karena covid," katanya.
Sebelumnya, pengemudi taksi online melakukan demo di kantor Gojek. Salah satu tuntutannya memisahkan pesanan GoCar Gojek dengan BlueBird.
“Sebab, berimbas pada orderan GoCar yang masuk ke BlueBird,” demikian isi lembar tuntutan demo tersebut.
Pengemudi taksi online juga meminta Gojek dan Grab menghapus sistem alokasi order atau sistem kasta prioritas. Mereka ingin sistemnya kembali ke awal yakni mitra pengemudi bebas memilih untuk mengambil orderan atau tidak. “Sebab, kami bukan karyawan yang digaji tetap oleh aplikator Gojek dan Grab,” demikian dikutip.
Layanan BlueBird masuk aplikasi Gojek pada awal 2020. Saat itu, decacorn ini membeli saham BlueBird Rp 3.800 per lembar dan menjadi pemegang saham minoritas.
Konsumen Gojek bernama Cynthia (23 tahun) mengatakan dirinya sering memesan Gocar namun yang datang adalah Bluebird. "Frekuensinya mungkin 6 per 10," katanya."Kadang kalau lagi dapat bluebird itu misalnya perginya (dapat) bluebird, pulang juga (dapat) bluebird," jelasnya.
Dia menyampaikan lebih memilih Gocar dibanding GoBlurbird. Alasannya karena ia lebih menyukai fasilitas layanan pada Gocar seperti AC, kursi mobil, disediakan tissue, sanitizer, dan sekat terutama saat pandemi. Cynthia juga membagikan alasan utamanya lebih memilih Gocar karena kaca mobil Bluebird terlalu transparant. "Orang-orang di jalan akan melihat dan mengetahui apa yang sedang dilakukan dan dibawa. Seperti tidak ada privasi," katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (13/9).
Konsumen Gojek bernama Sesilia (26 tahun) juga menyampaikan hal serupa, bahwa dirinya lebih memilih GoCar ketimbang GoBluebird.
"Karena sudah terbiasa menggunakan Gocar," jelasnya kepada Katadata.co.id, Selasa (13/9).
Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) periode 2019-kuartal II/2020 mencatat, Grab dan Gojek menjadi layanan aplikasi transportasi online yang paling sering digunakan oleh masyarakat.
Sebanyak 21,3% responden mengaku sering menggunakan aplikasi Grab untuk bepergian. Sementara, 19,4% responden mengaku kerap menggunakan aplikasi Gojek saat hendak bepergian.