Rugi Grab Turun Jadi Rp 5,3 Triliun, Berkat GrabExpress dan GrabFood
Grab mencatatkan kerugian menurun 65% secara tahunan (year on year/yoy) dari US$ 988 juta pada kuartal III 2021 menjadi US$ 342 juta (Rp 5,3 triliun) pada periode sama tahun ini.
“Hasil kuartal III ini menunjukkan kemampuan kami mendorong pertumbuhan dan profitabilitas secara bersamaan,” kata Co-founder sekaligus CEO Grab Grup Anthony Tan dalam keterangan pers, Kamis (16/11).
Decacorn Singapura itu mencatatkan titik impas untuk layanan pengiriman seperti GrabExpress, dan pesan-antar makanan GrabFood. Titik impas berarti tidak merugi, namun belum untung.
“Kami mencapai titik impas, sembari mempersempit kerugian secara signifikan,” tambah dia.
Penurunan kerugian terutama karena penghapusan beban bunga nontunai dari saham preferensi konvertibel yang dapat ditukarkan milik Grab yang dikonversi menjadi saham biasa pada Desember 2021.
Ia mengatakan, Grab berfokus pada struktur biaya dan insentif untuk bisa mencapai titik impas. Namun perusahaan juga tetap berinovasi untuk mendorong frekuensi transaksi, retensi pengguna, dan keterlibatan.
“Kami yakin bahwa kami memiliki fondasi kuat untuk terus mengembangkan bisnis secara berkelanjutan,” ujar Anthony.
Rincian kinerja keuangan Grab selama kuartal III sebagai berikut:
- Pendapatan naik 143% yoy dan 19% secara kuartalan (qtq) menjadi US$ 382 juta, terdiri dari:
- Pendapatan lini bisnis berbagi tumpangan (ride hailing) seperti taksi dan ojek online naik 101% yoy
- Pendapatan lini bisnis pesan-antar makanan GrabFood naik 250% yoy
- Kerugian berkurang 65% yoy menjadi US$ 342 juta
- Nilai transaksi bruto alias Gross Merchandise Value (GMV) naik 26% yoy menjadi US$ 5,1 miliar
- Insentif untuk konsumen, mitra pengemudi, dan mitra penjual (merchant) turun 11,4% kuartal III 2021 dan 10,4% kuartal II 2022 menjadi 9,4% terhadap GMV pada kuartal III 2022
- Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias EBITDA yang disesuaikan naik 24% yoy menjadi negatif US$ 161 juta
- Margin EBITDA yang disesuaikan meningkat sebesar 209 basis poin (bps) yoy menjadi minus 3,2%. Rinciannya sebagai berikut:
- Margin EBITDA segmen pengiriman yang disesuaikan untuk pertama kalinya menjadi positif 0,4%
- Margin EBITDA bisnis pesan-antar makanan juga positif
- Likuiditas kas US$ 7,4 miliar
- Likuiditas kas bersih US$ 5,3 miliar.
- Monthly Tracked User atau MTU tumbuh 30% yoy atau meningkat dibandingkan kuartal I 10% dan kuartal II 12%
- GMV per MTU turun 3% yoy
- Sebanyak 72% pengemudi ojek online Grab melakukan pekerjaan pesan-antar makanan dan antar penumpang. Porsinya naik dibandingkan kuartal III 2021 sebanyak 65%.
“Insentif turun dari 11,4% menjadi 9,4%. Di kuartal-kuartal mendatang, kami akan terus berfokus pada penghematan kas dan optimalisasi biaya saat kami melaksanakan rencana untuk tumbuh secara berkelanjutan dan mendorong target pertumbuhan pendapatan 45% – 55% yoy tahun depan,” kata CFO Grab Peter Oey.