Grab dan induk Shopee, Sea Ltd menunda kenaikan gaji. Keduanya dan induk Gojek, GoTo juga berencana memangkas biaya promosi atau ‘bakar uang’.
Sea Ltd akan berfokus mengejar keuntungan tahun depan. “Imbas perang di Ukraina dan inflasi di seluruh dunia, tahun depan mungkin akan jadi lebih menantang,” kata CEO Sea Ltd Forrest Li melalui memo untuk karyawan dikutip dari Bloomberg, Jumat (23/12).
Oleh karena itu, induk Shopee mengambil sejumlah langkah kebijakan, di antaranya:
- Tidak menaikkan gaji staf yang tidak dipromosikan
- Menunda kenaikan gaji sebagian besar karyawan
- Memangkas bonus pada 2023
“Saya ingin meyakinkan Anda bahwa kami akan memulai 2023 dengan pijakan yang stabil,” tulis Li. “Sebagian besar perubahan besar yang perlu kami lakukan sudah selesai.”
Valuasi induk Shopee melorot sekitar 77% tahun ini. Sea Ltd juga disebut-sebut sudah melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap 7.000 pegawai atau ekitar 10% dari total.
Selain itu, menutup opersional Shopee di beberapa pasar Eropa dan Amerika Latin.
Hasil dari langkah-langkah tersebut, kerugian Sea Ltd turun pada kuartal III.
Grab Tunda Kenaikan Gaji Manajemen Senior
Grab menangguhkan kenaikan gaji level manajemen senior seperti C-level dan direktur. Selain itu, memangkas biaya perjalanan dan pengeluaran lainnya.
“Ini untuk mengantisipasi kondisi ekonomi yang tidak pasti,” kata CEO Grab Holdings Anthony Tan dalam memo untuk karyawan, dikutip dari Reuters, Kamis (15/12).
Katadata.co.id mengonfirmasi laporan Reuters tersebut kepada Grab. Perusahaan menyampaikan, Grab menangguhkan kenaikan gaji level manajemen senior.
“Jadi bukan tidak digaji, tapi tidak ada kenaikan gaji untuk level manajemen senior. (Berbeda pengertian dengan level manajer. Mereka akan mengalami kenaikan gaji),” kata juru bicara Grab kepada Katadata.co.id, akhir pekan lalu (16/12).
Ia membenarkan bahwa Grab memangkas anggaran perjalanan dinas.
Namun Grab tetap melakukan perekrutan, meski lebih berhati-hati. Reuters melaporkan, Grab memiliki sekitar 8.800 staf akhir tahun lalu. “Itu semua dilakukan untuk menekan biaya operasional perusahaan,” ujar dia.
"Kami terus mencermati biaya operasional perusahaan dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mempersiapkan diri menghadapi masa penuh ketidakpastian di 2023. Kami berkomitmen menjalankan rencana, menuju pertumbuhan bisnis berkelanjutan dan menguntungkan,” tambah dia.
Pada Mei, Chief Financial Officer Grab Peter Oey menyampaikan, perusahaan bakal berfokus untuk tumbuh secara berkelanjutan dengan disiplin pada permodalan.
Grab juga akan mengoptimalkan basis biaya tetap dan mengurangi pengeluaran insentif atau ‘bakar uang’ saat pasar mulai rasional dari sisi harga.
Gojek Kurangi Bakar Uang
CEO GoTo Gojek Tokopedia Andre Sulistyo mengatakan, perseroan akan mengurangi strategi ‘bakar uang’. Kemudian, berfokus pada monetisasi dan pengembangan produk.
Selain itu, “optimalisasi beban usaha yang memungkinkan GoTo beroperasi lebih efisien,” kata Andre keterangan pers akhir pekan lalu (15/12).
“Perusahaan memiliki berbagai opsi yang akan ditelaah secara oportunistis, dengan memperhatikan kondisi makroekonomi, pasar modal, dan kebutuhan perusahaan,” tambah Andre.