Startup Kuliner Masif Sasar Luar Negeri, Fore Coffee Rambah Singapura

Fore Coffee
Fore Coffee rambah Sigapura
Penulis: Lenny Septiani
1/9/2023, 16.16 WIB

Startup kuliner Indonesia masif menyasar pasar luar negeri sejak tahun lalu. Kali ini Fore Coffee mengumumkan ekspansi bisnis ke Singapura.

Gerai Fore Coffee perdana di Singapura terletak di Bugis Junction. Toko pertama ini bakal meluncur pada 9 November.

“Campuran kopi unggulan diciptakan dengan pemahaman mendalam tentang selera eksklusif warga Singapura, mengubah lanskap kopi lokal melalui lensa Indonesia,” kata Co-Founder sekaligus CEO Fore Coffee Vico Lomar dalam keterangan pers, Jumat (1/9).

Vico menyatakan pasar kopi Singapura menawarkan peluang yang menarik bagi Fore Coffee.

Berdasarkan penelitian bersama Redseer pada Juni, pasar kopi Singapura diperkirakan tumbuh 5% per tahun menjadi US$ 1,3 miliar pada 2027. Rata-rata warga Singapura mengonsumsi enam sampai tujuh cangkir per minggu.

Fore Coffee optimistis terhadap kematangan pasar kopi di Singapura, dikombinasikan dengan kegemaran akan biji kopi Indonesia, terutama Arabika. “Dengan pemahaman preferensi lokal dan komitmen terhadap inovasi, kami siap berkembang dalam lanskap kopi Singapura,” ujar Vico.

Startup Kuliner Rambah Luar Negeri

Selain Fore Coffee, ada tiga startup kuliner Indonesia merambah pasar Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat (AS). Rinciannya sebagai berikut:

1. Dailybox

Dailybox membuka gerai di kawasan dining Supply Chain City, Jurong. Layanannya saat ini dapat dipesan melalui GrabFood Singapura.

Head of Product Dailybox Group Arcad Fadillah menyampaikan, perusahaan menyediakan beragam makanan Indonesia di negeri jiran itu. Dailybox Jurong di Singapura ini menawarkan lebih dari 20 menu makanan dan kudapan khas Nusantara.

“Bagi masyarakat Singapura yang suka sayur, kami memperkenalkan hidangan Pecel dengan bumbu kacang khas Jawa. Ada juga sajian Ayam Taliwang dari Lombok,” kata dia dalam keterangan pers, tahun lalu (21/10/2022).

CEO Dailybox Group Kelvin Subowo mengungkapkan bahwa salah satu alasan mereka berekspansi ke Singapura yakni meningkatnya ketergantungan masyarakat di Negeri Singa ini terhadap layanan pesan-antar makanan.

“Tahun lalu, sekitar 2,5 juta orang menggunakan layanan pengiriman makanan online di Singapura. Jumlahnya hampir setengah dari total populasi Singapura,” ujar Kelvin. “Pada 2025, segmen ini diperkirakan meningkat menjadi sekitar 3,6 juta pengguna.”

Berdasarkan survei yang diperoleh dari aplikasi Grab, konsumen di bagian barat Singapura menginginkan lebih banyak variasi makanan non-lokal. Daerah Jurong menjadi salah satu daerah padat penduduk.

“Sayangnya, daerah ini tidak memiliki merchant F&B yang bervariasi. Untuk menjawab kebutuhan konsumen, Dailybox akhirnya bergabung dan menjadi salah satu merchant F&B di kawasan Supply Chain City,” kata Kelvin.

Dailybox berdiri pada 2018. Startup kuliner ini memperoleh pendanaan Seri B yang dipimpin oleh Northstar Group dan Vertex Growth pada Juni 2022. Selain itu, didukung oleh Vertex Ventures Southeast Asia and India and Kinesys Group.

2. Kopi Kenangan

Unicorn Kopi Kenangan membuka gerai di Suria KLCC, Malaysia. Rencana ekspansi ke negara lain di Asia Tenggara sudah diumumkan startup kuliner ini sejak 2020.

Co-founder sekaligus CEO Kopi Kenangan Edward Tirtanata menyampaikan, perkembangan budaya kopi di Malaysia stabil, terutama untuk model bisnis grab-and-go. Model bisnis ini memungkinkan konsumen memesan produk melalui aplikasi, lalu mengambilnya di gerai.

Selain itu, ada banyak kesamaan antara warga Malaysia dan Indonesia dalam hal cita rasa dan keinginan untuk mencoba hal-hal baru.

Ia juga menilai, sektor kuliner di Malaysia menjanjikan. Terlebih lagi, Negeri Jiran ini tengah bertransformasi dalam menerapkan ekonomi digital berpenghasilan tinggi dengan berfokus pada digitalisasi.

“Itu sejalan dengan konsep bisnis Kopi Kenangan. Kami ingin menerapkan kesuksesan model bisnis kopi grab-and-go di Indonesia ke pasar luar negeri, dimulai dari Malaysia,” kata Edward dalam keterangan pers, tahun lalu (18/10/2022).

Co-founder sekaligus Chief Business Development Kopi Kenangan James Prananto menambahkan, perusahaan akan beroperasi di bawah nama merek internasional Kenangan Coffee. “Ini digunakan di luar Indonesia,” ujar dia.

3. Teguk

Sedangkan startup kuliner Teguk resmi hadir di New York, Amerika Serikat (AS) (17/9/2023). CEO Teguk Maulana Hakim menyebutkan, penjualan mencapai 634 gelas dalam tiga hari pembukaan gerai pertama di New York.

“Pembukaan ini mendapat antusiasme besar dari warga lokal,” kata Maulana dalam keterangan pers, akhir bulan lalu (29/9).

Teguk bersama GoFood juga menghadirkan tiga menu eksklusif, antara lain varian coconut series yang juga hadir di gerai Teguk New York. Selain itu, ada diskon spesial 40%.

4. Fore Coffee

Vico menjelaskan ekspansi Fore Coffee ke Singapura berpusat pada minuman khas unggulan seperti Gula Aren Latte, Pandan Latte, dan Butterscotch Sea-Salt Latte. Menu ini diseleraskan dengan preferensi lokal.

Berdasarkan data dan masukan dari Flavor Group Discussions (FGDs), Fore Coffee menciptakan 16 produk inti untuk merangkul budaya ngopi di Singapura.

Harga produk Fore Coffee di Singapura mulai dari S$ 4,5. Vico menilai harga ini cukup terjangkau dan dapat diakses oleh para pecinta kopi di seluruh Singapura.

Fore Coffee menggunakan teknologi pada alat sampai aplikasi seluler, yang digabungkan dengan teknik pencampuran biji kopi yang terampil. Selain itu, memakai biji kopi berkualitas dari petani Indonesia di Aceh Gayo, Toraja, Jawa Barat, dan Bali.

Startup yang berdiri pada 2018 itu memiliki 150 gerai di seluruh Indonesia. Fore Coffee menyatakan telah mencapai profitabilitas sejak 2021.

Fore juga sudah merambah kota-kota tingkat dua dan tiga.

Fore Coffee didukung oleh pendanaan dari investor seperti East Ventures, SMDV, Pavilion Capital, Agaeti Venture Capital, Insignia Ventures Partners, dan beberapa investor individu.

Reporter: Lenny Septiani