Investor Amerika Suntik Startup Konstruksi Gravel Rp 216 Miliar

Gravel
Startup Gravel
Penulis: Lenny Septiani
4/12/2023, 13.04 WIB

Startup teknologi konstruksi di Indonesia Gravel meraih pendanaan US$ 14 juta atau sekitar Rp 216 miliar. Investasi ini diperoleh dari investor Amerika yakni New Enterprise Associates (NEA), Co-Founder Marvell Technology Group Weili Dai, Executive Chairman Cadence Design System dan Chairman Walden International Lip-Bu Tan.

Investor lain yang berpartisipasi yakni SMDV dan East Ventures.

Co-Founder dan Chairman Gravel Nicholas Sutardja mengatakan, strategi inovatif perusahaan tidak semata merevolusi industri tetapi juga meningkatkan kehidupan pekerja konstruksi di seluruh Indonesia. 

“Ada misi dengan dampak sosial yang tinggi di mana Indonesia hanyalah permulaan, karena dampaknya dapat menyebar secara global,” kata Nicholas dalam keterangan pers, Senin (4/12).

Ia optimistis solusi teknologi yang ditawarkan mampu diimplementasikan secara global. Gravel juga mengincar proyek pembangunan Ibu Kota Nasional (IKN). 

Bisnis Gravel tumbuh 45 kali lipat selama 2020 – 2022. Jumlah tukang yang bergabung 1,7 juta orang.

Startup yang berdiri pada 2019 itu menggelar lebih dari 6.000 proyek di 20 provinsi seperti LRT Jabodebek, Jakarta International Stadium atau JIS, RS Pelni, Theater IMAX Keong Mas.

Layanan yang disediakan oleh startup konstruksi Gravel di antaranya:

  • Arsitek
  • Studi desain untuk membuat konsep dan gambar bangunan
  • Kontraktor berlisensi yang sesuai dengan jenis pembangunan dan anggaran
  • Tukang dengan keterampilan teruji
  • Bahan bangunan dan alat konstruksi
  • Jasa perbaikan dan perawatan bangunan untuk memastikan kondisi tetap prima

Co-Founder sekaligus Co-Chief Executive Officer Gravel Georgi Ferdwindra Putra menyampaikan, teknologi Gravel memungkinkan masyarakat mengakses peralatan konstruksi, bahan bangunan, tim ahli, serta membuat pembangunan, renovasi, perbaikan hunian, perkantoran dan ruang komersial semakin efisien.

Startup konstruksi Gravel pun memiliki empat layanan, yang dapat dilihat dari empat fitur yakni: 

  1. Gravel Harian untuk cari tukang bangunan
  2. Gravel Borongan untuk proyek dengan kesepakatan anggaran
  3. Gravel Maintenance untuk perbaikan hunian
  4. Gravel Material untuk belanja bahan bangunan

Startup Gravel mengoptimalkan smart matching technology yang disebut Personalized Job Feed, untuk menyederhanakan proses mempertemukan tukang dengan kebutuhan proyek. 

Teknologi itu memastikan pelanggan mendapatkan tukang berkualitas tinggi dalam satu setengah menit atau jauh lebih cepat dibandingkan cara konvensional yang rata-rata lima sampai 14 hari. 

Platform data Gravel juga disebut mampu menghadirkan analisis kegiatan proyek secara real-time yang berguna dalam pengambilan keputusan berbasis data.

Startup konstruksi itu berencana meluncurkan model prediktif yang dirancang untuk memantau perkembangan proyek secara efisien. 

“Menjadi jembatan antara teknologi dan konstruksi mampu meningkatkan nilai dan potensi,” kata Co-Founder dan Co-Chief Executive Officer Gravel Fredy Yanto. “Solusi kami yang didukung oleh AI telah membuka jalan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi yang lebih tinggi.”

Chairman dan Head of Asia NEA Partner Carmen Chang menyampaikan, Gravel menjadi investasi pertama perusahaan di Asia Tenggara. “Kami senang dengan potensinya dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan industri konstruksi Indonesia,” katanya.

“Kami yakin kekuatan tim Gravel akan membawa dampak bagi Indonesia dan industri konstruksi global,” Carmen menambahkan. 

Principal di SMDV Edward Judokusumo optimistis Gravel akan menjadi kolaborator kunci dalam mendukung pertumbuhan ekosistem Sinarmas. Sebab, startup ini menerapkan praktik konstruksi modern dan berkelanjutan yang dapat merespons bisnis Sinarmas. 



Reporter: Lenny Septiani