Investor Startup Dinilai Makin Hati-hati Pasca-Konflik Iran – Israel

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Penulis: Lenny Septiani
16/4/2024, 15.15 WIB

Konflik Israel - Iran dinilai akan berdampak minat investor berinvestasi di startup, termasuk di Indonesia. Sebab, perseteruan di Timur Tengah bisa berpengaruh terhadap ekonomi makro.

“Investor akan lebih berhati-hati, sebab ada kemungkinan revenue atau traction startup menurun,” kata Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia atau Amvesindo Eddi Danusaputro kepada Katadata.co.id, Selasa (16/4).

Sebab, konflik Iran – Israel bisa mendorong inflasi semakin naik. Di samping itu, suku bunga acuan bisa meningkat lagi, sehingga menimbulkan peluang ‘opportunity cost’, biaya atau resiko baru.

“Investor memarkirkan dana untuk mendapat return tinggi dari bank daripada investasi ke startup yang dianggap lebih berisiko,” Eddi menambahkan.

Sementara itu, Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan belum ada potensi dampak serangan Iran ke Israel terhadap industri berbasis digital di Indonesia, termasuk startup.

“Sejauh ini belum ada dampaknya. Tetapi pemerintah mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi,” kata Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi kepada media usai Halal Bihalal di kantornya, Jakarta, Selasa (16/4).

Budi menyampaikan, serangan Iran ke Israel akan berdampak terhadap kenaikan harga komoditas dan minyak. Namun ia belum memerinci dampak ini terhadap startup.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani