Startup Sirclo dikabarkan bakal menempuh langkah pemutusan hubungan karya atau PHK karyawannya di Jakarta dan memindahkan tim operasional ke Yogyakarta dan Solo. Langkah ini pernah ditempuh e-commerce Tokopedia dan Shopee.
Menanggapi kabar ini, External Communications SIRCLO Astrie Ariestawidya Hendrianto, menyatakan pihaknya tengah fokus pada lini yang mendukung pertumbuhan jangka panjang yakni lini bisnis e-commerce enablement. Artinya, mereka ingin menyediakan layanan strategi digital end-to-end ke unit bisnis lain yang ingin menjual produknya secara daring.
“Mengenai hiring, SIRCLO telah menjalankan proses perekrutan di kantor cabang Jogja sejak 2021 sehingga tidak ada fokus baru dari kegiatan ini,” kata Astrie pada Katadata, Senin (26/8).
Kendati demikian, SIRCLO masih belum merespon apakah karyawan di Jakarta akan dipindah ke Solo dalam waktu dekat. Begitu juga dengan rencana PHK karyawan.
Adapun isu pemindahan dan PHK karyawan Sirclo pertama kali dikabarkan oleh akun tentang startup dan perusahaan teknologi, Ecommurz. Sumber Ecommurz menyebutkan banyak karyawan senior bakal di-PHK karena beberapa bagian SIRCLO mengalami perlambatan pertumbuhan atau arah bisnis yang belum jelas.
SIRCLO dilaporkan berinvestasi jumbo pada karyawan dan peralatan untuk tim online to virtual retail atau OTVR. Tujuannya untuk melakukan siaran langsung dan membentuk tim operasional studio.
“Bertujuan untuk menangkap peluang social commerce, pertumbuhan pendapatan SIRCLO turun 30% karena TikTok Shop keluar sementara dari Indonesia,” tulis laporan Ecommurz, dilansir Senin (26/8).
Mereka menyebut SIRCLO sudah mem-PHK tim kreatif, data, keuangan, dan tim key account yang menghubungkan perusahaan penjual dan konsumen pada Juni lalu. Mereka diminta hadir ke rapat singkat dengan HR lalu dipaksa menandatangani surat pengunduran diri. Hal yang sama terjadi saat ini, saat pekerja SIRCLO menemukan ada jadwal rapat singkat di Google Calendar mereka.
SIRCLO juga dilaporkan punya utang besar pada mitra utama mereka selama beberapa bulan. Akibatnya, distributor enggan mengirim produk baru dan startup mengalami kekurangan stok produk.
Ecommurz juga melaporkan investor ingin SIRCLO melakukan outsorcing lebih banyak pekerja. Targetnya, ada pengurangan gaji sekitar 30% dibanding dengan pekerja fulltime.