Ribuan Driver Jakut dan KON Tidak Ikut Demo Ojol di Kemenhub dan DPR Hari Ini
Ojol yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua alias Garda dan Serikat Pekerja Angkutan Indonesia atau SPAI akan menggelar demonstrasi di DPR, Istana Presiden, dan Kementerian Perhubungan atau Kemenhub hari ini (17/9). Namun Komunitas Ojol dan Unit Reaksi Cepat (URC) Jakarta Utara maupun Koalisi Ojol Nasional atau KON tidak berpartisipasi.
“KON tidak ikut turun aksi, karena tuntutan demo ojol kali ini syarat kepentingan politis,” kata Kepala Divisi Legal KON Rahman kepada Katadata.co.id, Selasa (16/9) malam.
Begitu juga dengan Komunitas Ojol dan URC Jakarta Utara. Ketua Korwil Jakarta Utara Mansyur menyampaikan ada sekitar 2.000 pengemudi ojek online yang tergabung di komunitas ini.
"Koordinator wilayah ojol Jakarta Utara tidak ikut turun aksi," kata Mansyur, dikutip dari Antara, Selasa (16/9).
Apabila ada anggota yang ikut demonstrasi pada hari ini (17/9), maka komunitas tak akan bertanggungjawab apabila terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
Meski begitu, komunitas ojol Jakarta Utara tetap mendukung perjuangan pengemudi ojek online yang berdemonstrasi pada hari ini (17/9).
Demo Ojol Hari Ini Tuntut Prabowo Copot Menhub
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono menyampaikan demo ojol hari ini merupakan gabungan dengan mahasiswa. Demo akan digelar di Istana Negara, DPR, dan Kemenhub.
“Akan Dimulai dari markas Garda di Cempaka Mas sekitar pukul 10.00 WIB. Kemudian ke Istana Presiden dan Kemenhub, dan berakhir di DPR sekitar pukul 13.00 sampai 14.00 WIB,” kata Igun kepada Katadata.co.id, Selasa (15/9) malam.
Igun tidak memerinci jumlah pengemudi ojol yang ikut berdemo pada hari ini (17/9). Sementara itu, Ketua SPAI Lily Pujiati mengatakan sekitar 50 anggotanya akan ikut berdemonstrasi.
"SPAI mendukung aksi demonstrasi. Tuntutan kami yakni payung hukum untuk perlindungan pekerja platform lewat Peraturan Presiden atau Perpres,” kata Lily kepada Katadata.co.id, Selasa (15/9).
Daftar Tuntutan Demo Ojol
Garda dan SPAI menuntut enam hal dalam demo ojol kali ini, di antaranya:
- Memasukkan RUU Transportasi Online ke Prolegnas 2025 – 2026
- Potongan aplikator turun dari 20% menjadi 10%
- Regulasi tarif antar makanan dan barang
- Audit investigatif potongan 5% yang telah diambil oleh aplikator
- Menghapus program argo goceng alias aceng, slot, multi order, member membayar
- Copot Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi
- Kapolri mengusut tuntas tragedi 28 Agustus yakni pengemudi ojol Affan Kurniawan dilindas kendaraan taktis alias rantis Brimob
Demo ojol ini bertepatan dengan Peringatan Hari Perhubungan Nasional. Garda menilai telah terjadi ‘vendor driven policy’, yakni kebijakan Kemenhub dikendalikan oleh perusahaan aplikasi transportasi online.