Meski di Tengah Pandemi, Satelit Nusantara Dua Siap Meluncur Juni 2020

Katadata/Cindy Mutia
(ki-ka) Direktur Jaringan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Heru Dwikartono, Direktur Keuangan PSN Ravi Talwar, General Manager of Marketing PSN Meidyanto A, Space System Group Head PSN Johanes Indri dalam konferensi pers peluncuran Satelit Nusantara Satu di Jakarta, Jumat (22/2/2019).
1/4/2020, 20.57 WIB

Dia melanjutkan, dengan kapasitas 20x36 MHz transponder C-band FSS dan 9.5 gigabits per second (Gbps) High Throughput satellites (HTS), satelit dapat mencakup wilayah seluruh Indonesia, Asia Pasifik, hingga Australia untuk transponder C-band dan seluruh Indonesia untuk HTS.

(Baca: Pendanaan Terhambat Corona, Satelit Satria Tetap Ditarget Selesai 2022)

Johanes mengatakan, satelit dengan masa hidup hingga 15 tahun ini memiliki teknologi yang sama dengan pendahulunya, satelit Nusantara Satu, yakni membawa Classic Fixed Satellite Service di C-band dan HTS di Ku-band. Dengan begitu, satelit menjadi lebih efisien namun tetap memiliki nilai tambah pada kehandalan tautan.

Selain itu, menurut dia, satelit ini pun dapat dimanfaatkan untuk VSAT broadcast, broadband, backbone, serta backhaul. Apalagi, Johannes mengatakan, perusahaan sudah memulai tahap awal pembangunan Satelit Nusantara Dua sejak 2017.

Ia mengatakan, pada awal bulan lalu perusahaan telah menyelesaikan satellite pre-shipment review dan hasilnya dapat mengantar satelit untuk meluncur pada awal April mendatang. "Kami berharap peluncuran berjalan lancar sehingga diperkirakan pada Juni 2020 dapat siap melayani masyarakat," ujarnya.

Chief Business Officer Indosat Ooredoo Bayu Hanantasena mengatakan, perusahaan berkomitmen untuk terus menyediakan layanan telekomunikasi terbaik bagi para pelanggan bisnis.

"Sejalan dengan strategi tiga tahun Indosat Ooredoo yang menjadikan B2B (business-to-business) sebagai mesin pertumbuhan baru, satelit Nusantara Dua akan melengkapi portofolio layanan Indosat Ooredoo Business," ujar Bayu.

(Baca: Satelit Nusantara Satu Sukses Mengorbit di Atas Papua)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur