Kominfo dan Asosiasi Kaji 1 Miliar SIM Card yang Rentan Dibobol

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, internet. Kementerian Kominfo dan ATSI berencana mengkaji 1 miliar SIM Card yang rentan dibobol peretas.
17/9/2019, 15.47 WIB

Mengutip dari Phone Arena, peretas bisa membobol ponsel melalui bagian keamanan yang disebut S@T Browser, yang tertanam di dalam SIM Card. Sistem S@T Browser hanya diketahui oleh operator seluler.

Namun, AdaptiveMobile Security menyebutkan ada serangan simjacker bakal terus terjadi selama S@T Browser masih dipakai. “Kami perkirakan, aktor jahat dibalik (serangan) ini akan mencoba untuk mengembangkan serangan ke area lain," kata Chief Technology Officer AdaptiveMobile Security Cathal Mc Daid sdikutip dari Phone Arena, Minggu (15/9).

AdaptiveMobile dalam laporannya mengatakan, peretas memanfaatkan celah keamanan simjacker untuk membobol ponsel. Peretas bisa mengetahui lokasi pengguna, mengambil informasi hingga melakukan penipuan.

Perusahaan itu mengatakan,kerentanan simjacker dapat meluas ke lebih dari 1 miliar pengguna ponsel secara global.

(Baca: Serangan Siber ke Indonesia Capai 12,9 Juta, Paling Banyak dari Rusia)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur