Perkuat Ekosistem, Gojek Gandeng Digitaraya Gelar Sayembara Startup

Katadata/desy setyowati
Ilustrasi, logo baru Gojek. Gojek gandeng Digitaraya gelar program akselerasi, Gojek Xcelerate.
Penulis: Desy Setyowati
10/9/2019, 18.00 WIB

Decacorn Tanah Air bekerja sama dengan Digitaraya menggelar program akselerasi startup yang diberi nama Gojek Xcelerate. Perusahaan rintisan yang terpilih akan mendapat kesempatan untuk bergabung di platform Gojek.

Sebanyak 20 startup dari total pendaftar bakal mengikuti program tersebut selama enam bulan. Perusahaan rintisan yang terpilih akan mengikuti empat tahap pembelajaran.

Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo menyampaikan, perusahaanya akan mendukung startup terpilih dalam tiga hal. Pertama, sebagai mitra untuk bertumbuh. “Kami memiliki banyak sekali use case (layanan yang digunakan) yang menarik,” katanya di Jakarta, Selasa (10/9).

Ia memastikan bahwa peserta terpilih tetap dapat berfokus mengembangkan produknya. Gojek akan membantu startup tersebut dalam memahami perspektif konsumen, mengelaborasi inovasi, dan lainnya.

Kedua, Gojek akan membantu dalam hal memahami perspektif bisnis untuk meningkatkan permodalan. Ketiga, mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). “Ini sangat penting,” kata dia.

(Baca: Gojek Cari Modal Rp 28,4 Triliun untuk Perkuat GoFood dan GoPay)

Untuk itu, Gojek menyediakan kurikulum dalam program akselerasi ini. Perusahaan penyedia layanan on-demand ini bakal berfokus pada metode growth hacking atau cara mengembangkan bisnis secara pesat melalui penggunaan data analisis dan pemikiran kreatif.

“Kami punya 22 layanan saat ini. Kami butuh membuat sebuah struktur yang lebih baik supaya kami tidak sehari-hari bekerja terus, tetapi juga bisa berbagi (pembelajaran) dengan banyak startup,” kata Senior Vice President Management Gojek Dian Rosanti.

Selain Gojek, Digitaraya, Google, UBS, serta McKinsey & Company menghadirkan kurikulum yang berbeda. Google misalnya, akan mengajarkan cara memanfaatkan mesin pembelajar (machine learning) supaya startup dapat melakukan otomatisasi proses dan meningkatkan efisiensi.

Lalu, UBS akan membahas metode valuasi perusahaan dan cara mendapatkan pendanaan lanjut dari investor. Perusahaan konsultasi McKinsey akan fokus pada cara mengembangkan model bisnis dan memecahkan masalah.

Sedangkan Digitaraya akan mengajarkan cara terbaik bagi startup dalam merumuskan tujuan bisnis. Selain itu, metode dalam membuat, mengukur dan memantau performa startup secara berkala bakal diajarkan.

(Baca: Coca-Cola dan Modal Ventura Australia Rilis Program Akselerasi Startup)

Dengan banyaknya perusahaan dari berbagai bidang yang bergabung, Managing Director Digitarata Nicole Yap menilai bahwa Gojek Xcelerate merupakan program akselerasi yang lengkap. “Kurikulum yang Gojek tambahkan didesain khusus berdasarkan pembelajaran dan kesuksesannya,” kata dia.

Nicole mengatakan, mengembangkan startup tidak cukup hanya sebatas memberikan pendanaan. “Namun juga penting mempersiapkan mereka untuk dapat menyikapi berbagai tantangan yang akan muncul di setiap fase perjalanan,” kata dia.

Pendiri Wahyoo Peter Shearer pun membenarkan hal itu. “Yang dibutuhkan adalah eksistensi dan growth. Lewat Gojek Xcelerate kami yakin growth jni bisa dicapai dengan kemudahan,” kata dia. Hanya, ia tidak merinci kemudahan yang dimaksud.

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming juga berpartisipasi dalam program akselerasi ini. “Sekarang, Gojek dan nama besar Nadiem adalah sebuah kebanggaan bagi Indonesia. Anak muda sekarang, role modelnya itu Gojek atau Nadiem. Saya berharap, program ini bisa melahirkan next unicorn,” kata dia.

Startup bisa mendaftar untuk mengikuti program tersebut sejak hari ini (10/9) melalui www.gojek.com/gojekxcelerate. Peserta akan dibagi dalam fokus topik yang berbeda di tahap bootcamp.

(Baca: Gojek Ternyata Belum Dapat Izin Beroperasi di Malaysia)

Reporter: Desy Setyowati