Pendapatan Huawei Technologies dikabarkan naik sekitar 30% pada semester I 2019, meski sempat ada larangan perdagangan teknologi dengan perusahaan Amerika Serikat (AS). Namun, perusahaan tersebut justru melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 600 karyawannya di AS. 

"Kenaikan itu cukup tajam dibanding 2018," ujar beberapa sumber Bloomberg, Selasa (23/7).

Mereka melanjutkan, eksekutif Huawei mengatakan kepada stafnya bahwa mereka merasa lega pencapaian tersebut tidak lebih buruk dari sebelumnya. Huawei memang sempat mengalami perlambatan pendapatan sebesar 39% pada kuartal I 2019 akibat boikot AS.

Sumber yang sama menyatakan, Huawei memang menggenjot pengembangan teknologinya. Sebanyak 10 ribu pengembang dipekerjakan sehari semalam dalam tiga shift untuk memproduksi perangkat lunak dan sirkuit.

(Baca: Pangsa Pasar Ponsel Huawei di Eropa Turun 2% pada Kuartal II-2019)

"Sejauh ini, mereka telah berhasil meningkatkan pendapatan dengan mengamankan kontrak secara agresif untuk peralatan jaringan generasi kelima (5G),” demikian pernyataan mereka.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur