Gandeng PasarPolis, Gojek Luncurkan Layanan Asuransi Go-Sure

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Pengemudi ojek Go-Jek mengantarkan penumpang menuju salah satu kawasan perkantoran di Jakarta, Jumat (26/06/2015).
Editor: Pingit Aria
18/7/2019, 09.33 WIB

Gojek bekerja sama dengan startup PasarPolis meluncurkan layanan teknologi asuransi (insurance technology/insurtech), Go-Sure. Namun, layanan teranyar Gojek ini masih dalam proses uji coba (beta version) sehingga belum tersedia untuk semua pengguna.

Saat ini Go-Sure hanya akan menawarkan produk asuransi perjalanan bagi pengguna. Namun, ke depannya fitur ini akan dikembangkan hingga mencakup lebih banyak layanan. PasarPolis sendiri memiliki berbagai produk asuransi yang mencakup layanan asuransi kesehatan, kendaraan dan properti. 

Sebelumnya, Gojek dan PasarPolis juga telah meluncurkan layanan Go-Proteksi pada 2017, yang juga berkolaborasi dengan PasarPolis. "Go-Proteksi adalah produk asuransi untuk mitra pengemudi Gojek, sedangkan Go-Sure menargetkan pelanggan Gojek," ujar CEO PasarPolis Cleosent Randing seperti dikutip dari KrASIA, Rabu (17/7).

Sebelumnya, Katadata sempat meminta tanggapan kepada Gojek mengenai layanan insurtech ini. Namun, hingga saat ini Gojek enggan memberikan respons terhadap kehadiran layanan terbarunya tersebut.

(Baca: LinkAja Hadir di Gojek, Go-Pay Optimistis Transaksi Tak Tergerus)

Ia melanjutkan, PasarPolis akan menyediakan jenis layanan asuransi lain di ekosistem Gojek. Menurutnya, Selain Go-Protection dan Go-Sure, perusahaannya juga bekerja sama untuk menyediakan asuransi bagi penumpang Go-Ride dan asuransi tanggung jawab publik untuk melindungi Pelanggan Go-Life.

"Selain itu, layanan lainnya adalah asuransi pembatalan tiket bioskop dan acara untuk pengguna yang membeli tiket melalui Go-Tix, ” ujarnya.


PasarPolis adalah platform asuransi yang menghubungkan individu dan bisnis dengan perusahaan asuransi. Pada Agustus 2018, perusahaan yang berbasis di Indonesia ini telah mengumpulkan pendanaan Seri A dari tiga perusahaan unicorn di Indonesia, yakni Gojek, Tokopedia, dan Traveloka.

Awal tahun ini, perusahaan tersebut memperluas bisnisnya ke Thailand dan Vietnam untuk fokus pada bisnis yang berkaitan dengan pelanggan dalam industri e-commerce, pariwisata, ride hailing, pengiriman makanan online, dan layanan kurir.

(Baca: Dikabarkan Dapat Modal, Gojek Rilis Layanan Keuangan di Thailand)

Kurangnya penetrasi asuransi di Indonesia dianggap telah mendorong banyak startup digital untuk mulai merambah dengan produk-produk asuransi. Pada April lalu, Tokopedia memperkenalkan layanan asuransi rumah yang disebut 'Tokopedia Asuransi Mudik' untuk memberikan perlindungan bagi pengguna yang ingin pergi berlibur.

Layanan perjalanan online Traveloka juga turut meluncurkan produk serupa. Beberapa waktu yang lalu Traveloka pun memperkenalkan asuransi visa Schengen yang ditujukan untuk pengguna yang bepergian ke Eropa. Asuransi ini mencakup layanan kecelakaan dan sakit, keterlambatan penerbangan dan pembatalan, serta kehilangan bagasi.

Reporter: Cindy Mutia Annur