Satelit Nusantara Satu Sukses Mengorbit di Atas Papua

Katadata/Cindy Mutia
(ki-ka) Direktur Jaringan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Heru Dwikartono, Direktur Keuangan PSN Ravi Talwar, General Manager of Marketing PSN Meidyanto A, Space System Group Head PSN Johanes Indri dalam konferensi pers peluncuran Satelit Nusantara Satu di Jakarta, Jumat (22/2).
Penulis: Pingit Aria
1/4/2019, 19.49 WIB

Selain itu, teknologi Next Generation Electric Propulsion pada Satelit Nusantara Satu mampu membuat bobot satelit menjadi sangat ringan saat peluncuran sehingga membuatnya lebih efisien sehingga menjadikan biaya investasi lebih terjangkau.

Ketika meluncur, Satelit Nusantara Satu hanya memiliki bobot sebesar empat ton, sementara kapasitas kargo Space-X adalah tujun ton. Dalam perjalanannya, Satelit Nusantara Satu melepaskan Forecone dan Satelit SSV2 di ketinggian sekitar Geosynchronous. Kemudian Satelit Nusantara Satu berhasil menempati orbit pada Kamis, 7 Maret 2019 dan langsung menjalankan rangkaian tes uji coba.

Pemimpin Proyek Nusantara Satu sekaligus menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan PSN Dani Indra Widjanarko menjelaskan, uji coba di orbit pada Satelit Nusantara Satu dilakukan untuk mengevaluasi kondisi satelit setelah peluncuran. Menurutnya, sejak peluncuran hingga perjalanan menuju orbit, semuanya berjalan sesuai jadwal tanpa terjadi anomali.

(Baca juga: Reportase: Internet di Rumah Pengasingan Bung Karno)

Setelah mencapai orbit, Satelit Nusantara Satu terlebih dahulu dilakukan pengecekan Bus dan Payload/Transponder sebelum mulai beroperasi. “Serangkaian critical test yang dijalankan sudah selesai dan seluruh spesifikasi teknis juga terpenuhi sesuai dengan rancangan. Pengecekan Bus dan Transponder menunjukkan hasil yang baik,” kata Dani.

Satelit Nusantara Satu memiliki kapasitas 26 transponder C-band dan 12 transponder Extended C-band serta 8 spot beam Ku-band dengan total kapasitas bandwidth mencapai 15 Gbps. Dengan menggunakan platform SSL-1300 140, Satelit Nusantara Satu sanggup mengorbit dan beroperasi selama lebih dari 15 tahun.

Adi menambahkan, beroperasinya Satelit Nusantara Satu diharapkan dapat mengatasi kesenjangan internet yang terjadi. Saat ini, sekitar 3 ribu desa yang berhasil dikoneksikan oleh PSN, sampai akhir tahun 2019 jumlahnya ditargetkan meningkat hingga 10 ribu desa. Dan diperkirakan 25 ribu desa dapat terhubung ke internet sekitar tahun 2020-2021.

Halaman: