WhatsApp menggandeng Kata.ai sebagai penyedia chatbot bagi korporasi di Indonesia. Dengan begitu, pebisnis bisa menjawab pertanyaan konsumen dengan lebih efisien selama 24 jam.
Pengusaha bisa menggunakan akun WhatsApp Bisnis dengan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dari Kata.ai. "Pengusaha bisa memberikan informasi menarik tentang produk dan layanan yang ditawarkan ke konsumen," demikian dikutip dari blog resmi Kata.ai, beberapa waktu lalu (22/1).
Pengusaha juga bisa berinteraksi langsung dengan konsumen melalui berbagai fitur di WhatsApp Bisnis. Sebab, melalui kolaborasi ini, Kata.ai dan WhatsApp menawarkan solusi bisnis dengan tiga kemampuan yang berbeda.
Pertama, solusi ini memungkinkan pengusaha mengirimkan notifikasi langsung pada konsumen, seperti notifikasi pemesanan tiket, konfirmasi pemesanan produk, sampai membantu otentikasi data. Kedua, tersedia tool yang memungkinkan pengusaha mengukur kepuasan konsumen.
(Baca: Kata.ai, Startup Di Balik Layanan Chatbot Veronika dan Sabrina)
Ketiga, WhatsApp Enterprise ini dilengkapi dengan kemampuan percakapan AI milik Kata.ai, sehingga pertanyaan, kebutuhan, atau keluhan konsumen dijawab oleh chatbot secara otomatis dalam format yang sudah ditentukan.
Pada 2018, Kata.ai merilis asisten virtual di WhatsApp untuk salah satu klien mereka. Kata.ai mengklaim, layanan itu mengurangi beban kerja agen layanan konsumen sekitar 80%. Lalu, keterlibatan konsumen naik 33% setiap bulannya. "Hal ini membuktikan jika WhatsApp jadi media yang tepat untuk memaksimalkan potensi bisnis," demikian dikutip.
Menurut data dari Statista pada Oktober 2018, WhatsApp merupakan aplikasi perpesanan yang paling banyak digunakan di dunia. Pengguna aktifnya mencapai 1,5 miliar dan rata-rata pengguna mengirimkan lebih dari 1.200 pesan setiap bulannya. Di Indonesia, jumlah pengguna WhatsApp mencapai 35,8 juta orang.
Berdasarkan data dari We Are Social, sebanyak 40% responden Indonesia memilih WhatsApp sebagai aplikasi utama yang digunakan setiap hari. Untuk itu, Kata.ai memandang WhatsApp Enterprise menjadi peluang besar bagi perusahaan untuk menciptakan strategi layanan konsumen yang lebih personal.
(Baca: Mulai Besok, WhatsApp Batasi Pesan Terusan Hanya Lima Kali)