Pasokan Chip Dihambat AS, Huawei Cari Alternatif Pemasok

123RF.com
Logo kantor Huawei Techonologies. Amerika Serikat (AS) akan memperketat pasokan chip ke perusahaan teknologi Tiongkok, Huawei.
Editor: Ekarina
27/5/2020, 13.56 WIB

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperkenalkan aturan baru berupa pembatasan ekspor chip untuk menjegal bisnis raksasa teknologi Tiongkok, Huawei Technologies. Namun, langkah itu diperkirakan bakal diantisipasi Huawei dengan mencari alternatif pemasok lain sehingga merugikan perusahaan AS dan pemasok sebelumnya. 

Pembatasan pasokan chip merupakan buntut ketegangan kedua negara usai AS mengungkit asal-asul virus corona. 

Dengan aturan ini, perusahaan asing yang menggunakan perangkat pembuat chip AS akan diharuskan memiliki lisensi AS sebelum memasok chip kepada Huawei.

(Baca: Huawei Akan Bantu Kemenristek Terapkan Kecerdasan Buatan di Indonesia)

Dikutip dari Reuters, salah satu sumber mengatakan perubahan peraturan itu sengaja ditujukan untuk membatasi penjualan chip dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) kepada Huawei. TSMC merupakan pemasok chip utama untuk Huawei.

Pengacara Perdagangan, Doug Jacobson menilai alih-alih menjegal Huawei, aturan pembatasan pasokan chip justru akan berdampak negatif terhadap perusahaan AS. "Sebab, Huawei akan mengembangkan rantai pasokan mereka sendiri," kata dia, Rabu (27/5). 

Menurutnya, perusahaan AS berpotensi merugi karena sulit memasarkan produk perangkat chip mereka ke perusahaan non-Amerika. Pemerintahnya telah berusaha keras untuk meminimalisir dampak pada industri chip di AS.

"Tapi pada akhirnya, Huawei akan menemukan alternatif," kata Jacobson.

(Baca: Imbas Corona dan Sanksi AS, Pendapatan Huawei Kuartal I Tumbuh Tipis)

Sebelumnya, sejumlah perusahaan chip asal AS seperti  Intel Corp, Qualcomm Inc., Xilinx Inc dan Broadcom Inc sudah menghentikan kerja sama dengan Huawei pasca Trump memasukkan Huawei dalam daftar hitam (blacklist) perdagangan. Namun, Huawei berupaya mencari celah dan mengembangkan pembuatan chip mereka sendiri. 

Aturan itu juga diperkirakan akan memukul bisnis TSMC sebagai pemasok utama chip pada Huawei. Namun, untuk mengantisipasi aturan itu, perusahaan ini berniat untuk membangun dan mengoperasikan fasilitas pembuatan chip canggih di AS. 

TSMC juga akan memanfaatkan teknologi lima nanometer untuk pembuatan semikonduktor. Konstruksi direncanakan akan dimulai pada 2021, dengan produksi ditargetkan akan dimulai pada 2024. Total pengeluaran TSMC untuk proyek ini, termasuk belanja modal sekitar US$ 12 miliar dari 2021 hingga 2029.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan