Fitur Kirim Data AirDrop Milik Apple yang Punya Celah Keamanan

Apple
Fitur AirDrop milik Apple
30/12/2020, 14.10 WIB

Fitur berbagi data di iPhone yakni AirDrop belakangan ramai dibicarakan warganet, karena terkait dengan video syur GA. Layanan milik Apple ini disebut-sebut memiliki celah keamanan, sehingga berisiko diretas.

Berdasarkan keterangan kepolisian, GA mengirimkan video tersebut kepada MYD melalui AirDrop. Fitur ini memungkinkan pengguna berbagi file berupa video hingga foto dengan memanfaatkan jaringan WiFi peer-to-peer antarperangkat dan Bluetooth.

Tidak ada batasan ukuran file yang dikirimkan melalui AirDrop. Saat meluncurkan fitur ini pada 2011 lalu, Apple mengklaim bahwa pengguna bisa menerima file atau video dengan kualitas akurat melalui ‘tools’ ini.

Untuk menggunakan fitur tersebut, pengguna hanya perlu membuka aplikasi AirDrop pada perangkat. Lalu pilih opsi bagikan dan penerima.

"Anda dapat menetapkan pengaturan penerimaan AirDrop ke kontak tertentu atau penerima lain untuk mengontrol siapa yang dapat melihat file," demikian dikutip dari blog resmi Apple Indonesia, Rabu (30/12).

Akan tetapi, peneliti keamanan Google Project Zero Ian Beer pernah mengungkapkan celah keamanan pada fitur tersebut. Ia mengatakan, sejumlah perangkat Apple seperti iPhone, iPad, Mac dan jam tangan bisa diretas menggunakan protokol bernama Apple Wireless Direct Link (AWDL). Protokol itu dapat dilewati melalui fitur AirDrop.

Hal itu ia ketahui setelah mencari celah keamanan pada perangkat Apple pada Mei lalu. Ini memungkinkan peretas mengontrol perangkat korban, termasuk mengakses video, foto, pesan email atau lainnya pada perangkat.

Firma keamanan siber Hexway juga mengungkapkan celah keamanan AirDrop pada Agustus 2019. Ada potensi cacat keamanan pada AirDrop yang memungkinkan siapa pun, yang memiliki laptop dan perangkat lunak pemindaian, untuk melihat nomor telepon pengguna.  

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan