Ditekan Tiongkok, Ant Group Milik Jack Ma Dikabarkan Mau Rombak Bisnis

ANTARA FOTO/INASGOC/Zabur Karuru
Pendiri Alibaba Jack Ma
Penulis: Desy Setyowati
4/2/2021, 09.06 WIB

Raksasa teknologi finansial (fintech), Ant Group dikabarkan sepakat untuk merestrukturisasi bisnis. Ini sesuai dengan pemerintah Tiongkok yang ingin perusahaan milik Jack Ma itu berfokus pada layanan pembayaran.

Fintech itu akan menjadi perusahaan induk keuangan,” demikian kata sumber yang mengetahui masalah itu, dikutip dari Reuters, Rabu (3/2). “Ini termasuk pemrosesan pembayaran dan penawaran teknologi di berbagai bidang seperti blockchain dan pengiriman makanan.”

Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg. Kesepakatan restrukturisasi itu akan membuat perusahaan tunduk pada persyaratan modal yang serupa dengan bank. “Bisa diumumkan sebelum libur Tahun Baru Imlek,” demikian dikutip dari Bloomberg.

Sebelumnya, bank sentral Tiongkok atau People's Bank of China (PBOC) mengatakan bahwa hal yang menimpa Alibaba dan Ant Group merupakan persoalan rumit. Gubernur PBOC Yi Gang menekankan, proses yang melibatkan keduanya terkait peraturan.

“Harus mengikuti prosedur hukum,” kata Yi dalam diskusi panel di World Economic Forum, dikutip dari CNBC Internasional, pekan lalu (27/1). “Ant Group perlu mengatasi masalah seperti privasi pengguna.”

Jika persoalan tersebut diselesaikan, Ant Group bisa kembali ke operasional bisnis seperti sebelumnya. “Setelah masalah diselesaikan, dapat kembali ke jalurnya untuk melanjutkan pertimbangan berdasarkan hukum,” kata Yi.

Ketika ditanya apakah pernyataan itu terkait pada IPO Ant Group. Yi mengatakan bahwa fintech itu hanya perlu mengikuti standar hukum. “Maka, Anda akan mendapatkan hasilnya,” ujar dia.

Fintech yang terafiliasi dengan Alibaba itu memang berencana IPO pada akhir tahun lalu. Namun, IPO ini ditunda setelah Jack Ma dipanggil oleh pemerintah Tiongkok pada November 2020.

Ma dipanggil oleh Beijing setelah berpidato dalam acara Bund Summit di Shanghai pada akhir Oktober 2020 lalu. Saat itu, Ma mengatakan bahwa Beijing menghambat inovasi, khususnya di bidang keuangan.

Setelah itu, Ma ‘menghilang’ dan baru muncul pada dua pekan lalu (20/1). Seminggu usai kemunculan Ma itu, Yi mengutarakan perihal kemungkinan Ant Group melanjutkan IPO.

Pernyataan PBOC itu juga keluar di tengah kabar Beijing bakal menasionalisasi Alibaba dan Ant Group. Sumber IB Times mengatakan, penyelidikan terhadap perusahaan milik Jack Ma merupakan bukti tekad Beijing untuk menasionalisasi keduanya.

Sumber internal di bidang industri keuangan digital, Song Qing menyampaikan hal serupa. “Pasti akan ada hasil. Sekarang mereka telah memulai penyelidikan,” kata dia kepada Radio Free Asia dikutip dari IB Times, awal bulan lalu (8/1).

"Beberapa minggu lalu, mereka menetapkan rencana untuk menasionalisasi Ant Group dan Alibaba. Waktunya disengaja,” kata dia. “Semua rencana itu datang dari pimpinan pusat.” Level tertinggi yang dimaksud kemungkinan pimpinan Partai Komunis.

Media yang didukung oleh partai, People's Daily pun melaporkan beberapa minggu lalu, bahwa penyelidikan terkait antimonopoli bertujuan pada perkembangan yang lebih baik.

Sedangkan pada Oktober lalu, Presiden Tiongkok sekaligus sekretaris jenderal Partai Komunis Xi Jinping mengatakan, ingin menjadikan perekonomian Negara Panda yang lebih terkendali. Para pengamat mengasumsikan bahwa Xi ingin mengubah pola kepemilikan aset negara.

Infografik_Raksasa keuangan Ant Group (Katadata)