Riset: 45% Bos Perusahaan Teknologi Dunia Yakin Ekonomi Pulih di 2021
Riset PwC menunjukkan, 76% pemimpin bisnis global memperkirakan pertumbuhan ekonomi membaik tahun ini. Optimisme paling tinggi berasal dari CEO perusahaan teknologi yakni 45% dan telekomunikasi 43%.
Sedangkan CEO di sektor transportasi dan logistik yang optimistis ekonomi pulih hanya 29%. Lalu perhotelan dan rekreasi 27%.
Persentase 76% CEO yang optimistis ekonomi tumbuh pada 2021 melonjak dibandingkan tahun lalu yang hanya 22%. Ini yang tertinggi sejak pertanyaan itu diajukan dalam survei pada 2012.
Riset bertajuk PwC Global CEO Survey itu berdasarkan survei terhadap 5.050 CEO di 100 negara selama Januari dan Februari. “Para CEO yakin bahwa ekonomi akan kembali tumbuh didorong oleh perkembangan pesat vaksinasi,” kata Chairman of the PwC Network Bob Moritz dalam siaran pers, Senin (26/4).
Para CEO memikirkan kembali dan mengonfigurasi ulang apa yang mereka lakukan dan bagaimana melakukannya, sembari menangani neraca yang meregang imbas pandemi. Bob menilai, mereka kini menghadapi dua tantangan mendasar. Pertama, bagaimana membangun kepercayaan dengan berbagai pemangku kepentingan, yang ekspektasi bisnisnya lebih tinggi dari sebelumnya.
Kedua, bagaimana menyesuaikan bisnis dan memberikan hasil yang berkelanjutan dalam lingkungan eksternal yang berubah dengan cepat. “Organisasi yang mengambil langkah tepat dalam kedua hal itu akan berada pada posisi terbaik untuk keluar dari pandemi,” kata dia.
Alhasil, 49% dari responden mengatakan akan meningkatan investasi untuk transformasi ke digital 10% lebih. Sebanyak 36% di antaranya berencana menggunakan automasi dan teknologi untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja. Persentasenya melonjak dua kali lipat dibandingkan 2016.
Optimisme di antara para CEO terhadap pertumbuhan ekonomi global yang paling tinggi yakni di Amerika Utara 86% dan Eropa Barat 76%. Para pemimpin di kawasan ini memperkirakan adanya peningkatan pertumbuhan global pada 2022.
Selain itu, persentase CEO di Amerika Serikat (AS) yang optimistis, jumlahnya lebih tinggi 7% dibandingkan Tiongkok. Rinciannya, AS 35% dan Negeri Panda 28%.
Padahal ekonomi Tiongkok tumbuh 18,3% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal pertama. Rinciannya sebagai berikut: