Mendukung UMKM Perempuan dengan Go Digital

Katadata
Penulis: Doddy Rosadi
6/10/2021, 17.41 WIB

Ketua Umum Induk Koperasi Pengusaha Wanita Indonesia (INKOWAPI), Sharmila Yahya menjelaskan anggota INKOWAPI wajib go digital. Pasalnya go digital masuk dalam tiga program INKOWAPI yaitu go digital, go warung, dan go eksport.

"Ketiganya suka atau tidak suka, mau tidak mau pakai digital atau sotfware. Dalam perjalanannya kita punya sendiri aplikasi di playstore dengan nama Sembako Sahara," jelasnya.

Dengan demikian, kata Sharmila, anggota INKOWAPI semuanya wajib harus pakai digital. INKOWAPI tidak bisa memberikan mendukung apapun tanpa digital.

"Memang masalah dalam membuat sesuatu. Tidak seperti membalik telapak tangan karena Covid 19, suka tidak suka membawa pada digital. Tapi memang harus ada ekstra untuk Ibu-ibu. Harus ada pendamping yang sabar banget. Dan yang menarik ibu-ibu senangnya gimmick. Misal kalau pakai digital tapi dapat apa?. Itu dinamika," paparnya.

Saat ini, sekitar 5 ribu dari 10 ribu warung sembako anggota INKOWAPI telah masuk digital.

Hal senada diungkapkan Pemilik Toko SRC, Muslimah Hasanah. Muslimah mengatakan, mengedukasi pelanggan untuk menggunakan digital membutuhkan upaya yang tinggi. Digitalisasi perlu dilakukan mengingat SRC difasilitasi dengan aplikasi oleh Sampoerna, Ayo Kelontong. Aplikasi ini memudahkan pelanggan karena terdapat jasa pesan antar.

"Effort yang sangat tinggi, sabar, tekun, telaten. Tergantung pendekatan kita bagaimana. Ada yang menolak, ada yang semangat. Edukasi tidak terputus," kata Muslimah.

Sementara itu VP Corporate Affairs Bukalapak, Siti Sufintri Rahayu mengatakan, dari 6,6 juta pelapak di marketplace Bukalapak sekitar 40 persen merupakan pelapak perempuan.

"Seimbang antara pelapak perempuan dan laki-laki," kata Siti,

Halaman: