El Salvador Sisihkan Rp 57M dari Tambang Bitcoin untuk Bangun RS Hewan

ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas
Pejabat Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) Kevin McAleenan dan Presiden El Salvador Nayib Bukele tiba untuk konferensi pers di San Salvador, El Salvador, Rabu (28/8/2019).
10/10/2021, 19.07 WIB

El Salvador akan menginvestasikan sebagian keuntungan operasi Bitcoin untuk membangun rumah sakit hewan. Nilai investasi tersebut diperkirakan mencapai US$ 4 juta atau sekitar Rp 57,2 miliar, sebagaimana disampaikan Presiden El Salvador Nayib Bukele, Sabtu (9/10).

Dalam cuitannya di Twitter, Bukele menjelaskan bahwa nantinya rumah sakit hewan tersebut akan melayani perawatan dasar dan darurat serta rehabilitasi.

Dilansir dari Reuters, harga mata uang kripto Bitcoin sempat melorot hampir 10% pada perdagangan 9 September 2021. Kondisi tersebut terjadi setelah negara Amerika Tengah itu menjadi negara pertama di dunia yang mengesahkan cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang sah.

Namun, pergerakan harga Bitcoin telah kembali melonjak dan sempat melampaui kenaikan 30%. Melansir Coinmarketcap.com, harga Bitcoin pada perdagangan Minggu (10/10) naik 0,52% dalam 24 jam terakhir di level US$ 55,197 per btc. Adapun dalam sepekan terakhir, harga koin kripto tersebut naik hampir 15%.

Bukele menyampaikan bahwa Bitcoin Trust yang disahkan Kongres pada Agustus lalu, dengan saldo US$ 150 juta, sekarang memiliki surplus sebesar US$ 4 juta. "Jadi kami memutuskan untuk menginvestasikan sebagian dari uang itu, dalam hal ini rumah sakit hewan untuk teman-teman berbulu kami," tulis Bukele di Twitter.

Tak hanya mengumumkan rencana saja, Bukele juga membagikan desain rumah sakit hewan yang bakal dibangun dari keuntungan operasi Bitcoin tersebut. Di mana, fasilitas yang ditawarkan cukup lengkap,  seperti tujuh kantor, 14 coworking positions, laboratorium, dua ruang kelas, hingga auditorium.

Nantinya, rumah sakit tersebut akan melayani berbagai kebutuhan perawatan kesehatan hewan, mulai dari penanganan darurat, operasi, rawat inap, hingga penata rambut. Untuk penanganan serius seperti refurbishments atau perbaikan hingga X-Ray juga memungkinkan dilakukan di rumah sakit hewan tersebut.

El Salvador resmi menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Keputusan tersebut dilakukan setelah Kongres menyetujui proposal Bukele untuk merangkul cryptocurrency sekaligus menekan dolarisasi di negara tersebut.

Melansir Reuters, diketahui dari 84 suara, sebanyak 62 anggota parlemen El Salvador mendukung langkah Presiden untuk mengadopsi Bitcoin. Meskipun, masih ada kekhawatiran bahwa langkah tersebut bisa berdampak pada program pendanaan antara El Salvador dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Sebelumnya, Bukele telah menggaungkan rencana penggunaan Bitcoin di negaranya. Tujuannya, untuk membantu orang-orang Salvador yang tinggal di luar negeri untuk melakukan pengiriman uang kembali ke rumah. Di samping itu, dolar AS masih menjadi alat pembayaran yang sah.

“Ini akan membawa inklusi keuangan, investasi, pariwisata, inovasi dan pembangunan ekonomi untuk negara kita,” kata Bukele dalam tweet sebelum pemungutan suara Kongres, Juni lalu.

Menurut dia, penggunaan Bitcoin bakal menjadi pilihan bagi individu, sekaligus mengurangi risiko bagi pengguna. Selain itu, pemerintah juga menjamin konvertibilitas ke dolar saat bertransaksi melalui bank pembangunan El Salvador (BANDESAL).

Dalam undang-undang yang disepakati, Bitcoin harus diterima oleh perusahaan saat ditawarkan sebagai pembayaran untuk barang dan jasa. Kontribusi pajak juga dapat dibayarkan dalam cryptocurrency. Kebijakan Bitcoin sebagai pembayaran yang sah akan berlaku 90 hari ke depan dan menggunakan nilai tukar Bitcoin-dolar yang ditetapkan pasar.