Mantan Menristek Ungkap 5 Pekerjaan Bidang Digital Paling Dicari di RI

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pengunjung melihat alat teknologi robot pada Pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2019 di Jakarta Convention Center, Kamis (3/10/2019).
23/11/2021, 13.09 WIB

Vice-Chancellor UTS Professor Andrew Parfitt mengatakan, defisit talenta digital sebenarnya tidak hanya dialami oleh Indonesia, tapi juga negara lain di dunia. "Untuk mengatasinya, pemerintah dan universitas harus berkerja sama membangun lebih banyak program," katanya.

UTS misalnya, menjalankan berbagai strategi, seperti mengakomodasi kewirausahaan pada kurikulum maupun kegiatan ekstra kurikulum. Ini kemudian digunakan banyak mahasiswa untuk menciptakan perusahaan rintisan (startup).

Saat ini, UTS membina lebih dari 329 usaha rintisan yang dipimpin dan dikelola oleh mahasiswa.

Pengenalan pada pola berpikir kritis dalam kewirausahaan, dibarengi dengan penguasaan keilmuan, nantinya berkontribusi besar pada kemampuan para mahasiswa, baik ketika mereka memutuskan untuk membuat startup, berwirausaha maupun bekerja pada perusahaan.

“Pekerja dengan ketrampilan tinggi dan para insinyur lintas keilmuan akan menjadi kunci kesuksesan proses transformasi digital. Oleh karena itu, pembelajaran kemampuan digital baru harus diprioritaskan,” kata dosen di Fakultas Teknik dan Teknologi Informasi Universitas Teknologi Sydney Dr. Diep Nguyen.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan