Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan gangguan telah diatasi dan proses identifikasi IMEI normal kembali. Proses identifikasi nomor IMEI atau International Mobile Equipment Identity sempat mengalami gangguan karena kebakaran Gedung Cyber 1, Jakarta Selatan, pekan lalu (2/12).
Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan, kebakaran Gedung Cyber 1 yang terjadi pekan lalu membuat pusat data atau server yang mengelola Central Equipment Identity Register (CEIR) di Gedung Cyber 1 mengalami shutdown. CEIR adalah mesin verifikasi IMEI.
Gangguan pada pusat data CEIR berdampak pada layanan IMEI. "Namun, saat ini sistem CEIR untuk prosedur identifikasi IMEI telah berfungsi normal kembali," kata Dedy dalam siaran pers dikutip Senin (6/12). CEIR juga sudah kembali mendapat pasokan listrik.
Dedy mengatakan, setelah kebakaran terjadi, Kementerian Kominfo langsung melakukan berbagai upaya penanganan dampak. Langkah awal, Kominfo melakukan pemeriksaan kondisi server pasca pemadaman listrik yang dilakukan secara mendadak akibat kebakaran Gedung Cyber 1.
Kemudian pada Sabtu (4/12) aliran listrik dan koneksi internet untuk semua operator sudah berhasil tersambung. Namun, terdapat satu server yang masih mengalami gangguan sehingga perlu mengganti perangkat pada server tersebut.
Kominfo kemudian mengoperasikan kembali aplikasi dan mesin. Pada Minggu (5/12), aplikasi dan mesin berjalan normal. Trafik pemeriksaan IMEI dari sistem Equipment Identity Register (EIR) milik operator seluler juga sudah kembali terlihat masuk ke pusat data CEIR.
"Kami juga telah melakukan verifikasi akhir yang mengindikasikan aplikasi CEIR baik untuk trafik cek IMEI dari EIR operator maupun penyaluran data pada Kementerian Perindustrian, Kementerian Kominfo, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dapat dinyatakan sudah berjalan normal kembali," kata Dedy.
Sebelumnya, akibat kebakaran Gedung Cyber 1, kementerian tidak dapat melakukan sejumlah prosedur sebagai berikut:
- Proses Registrasi IMEI pada perangkat handphone, komputer genggam dan tablet (HKT) berupa bawaan penumpang dan barang kiriman yang dilakukan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
- Proses registrasi IMEI pada perangkat HKT milik tamu negara, VVIP, dan VIP yang dilakukan melalui Kementerian Luar Negeri
- Proses registrasi IMEI milik wisatawan asing yang dilakukan melalui Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Bergerak Seluler
- Proses registrasi Tanda Pendaftaran Produksi (TPP) IMEI yang dilakukan melalui Kementerian Perindustrian
- Proses Penggantian SIM Card baru yang dilakukan melalui Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Bergerak Seluler
- Proses Aktivasi Perangkat HKT baru yang dilakukan melalui gerai penjualan Perangkat HKT di seluruh Indonesia
Selain itu, ada beberapa layanan internet yang mengalami gangguan akibat kebakaran Gedung Cyber 1. Warganet di Twitter dengan nama akun @zon*mpt* misalnya, mengeluhkan jaringan internet di kantornya down. "Gedung Cyber kebakaran, jaringan internet di kantor langsung down," kata dia melalui Twitter, pekan lalu (2/12).
Dua penyedia web hosting yakni Niagahoster dan Rumahweb pun mengatakan bahwa layanan perusahaan terkena dampak akibat kebakaran tersebut. "Data center yang Niagahoster gunakan (DCI) mengalami gangguan server Indonesia untuk sementara," kata perusahaan di akun Twitter-nya @Niagahoster.
Namun, seiring dengan pemulihan kondisi kebakaran, layanan kembali normal. "Saat ini network server sudah up dan satu per satu network sudah establish," katanya.
Rumahweb juga mengatakan bahwa seluruh akses terhadap data center milik perusahaan di Gedung Cyber 1 dimatikan karena kebakaran. Alhasil, semua server yang mereka miliki tidak dapat diakses.