Kominfo Minta Internet 3G Dihapus, Operator Seluler Siap Tata Ulang

ANTARA FOTO/Yusran Uccang/foc.
Teknisi melakukan pemeriksaan jaraingan saat pemeliharaan BTS XL Axiata di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/5/2020).
30/12/2021, 11.46 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate meminta operator seluler menghapus jaringan internet generasi ketiga alias 3G. Operator seluler menyatakan siap untuk menata ulang (refarming) frekuensi.

Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan, perusahaan telah menata ulang teknologi yang digunakan (technology refarming) dari 3G ke 4G

Bekas frekuensi 3G akan digunakan untuk layanan 4G. "Ini sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan kualitas jaringan dan layanan 4G," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (29/12).

Ia mengatakan, penataan ulang teknologi dilakukan secara bertahap di sejumlah wilayah tertentu.

General Manager External Corporate Communications Telkomsel Aldin Hasyim juga mengatakan, perusahaan siap mengikuti arahan pemerintah. "Penghapusan 3G kami lakukan dengan tetap menjaga dan memastikan terpenuhinya kualitas layanan kepada pelanggan secara optimal," katanya.

Sebelumnya, Menteri Kominfo meminta agar operator seluler menghapus jaringan 3G. "Kami minta operator seluler fade out 3G," ujarnya dalam acara Retrospeksi Kominfo 2021 dan Outlook 2022, Selasa (28/12). 

Alasannya, jaringan 3G sama dengan jaringan 4G yang menawarkan layanan internet. Akan tetapi, koneksinya lebih lambat dibandingkan 4G. Sedangkan, jaringan 2G hanya untuk komunikasi.

Di samping itu, penghapusan 3G bertujuan mendorong efisiensi infrastruktur. Pemerintah ingin jaringan 4G tersedia di seluruh Nusantara pada akhir 2022.

Sedangkan masih ada 12.548 desa/kabupaten yang belum terjangkau jaringan 4G.

Riset dari perusahaan analisis jaringan telekomunikasi, OpenSignal juga menyebutkan bahwa spektrum jaringan 2G dan 3G perlu dihapus untuk memaksimalkan jaringan 4G atau 5G.

"Indonesia mengalami peningkatan signifikan seperti dengan meluncurkan 5G. Namun, cara spektrum yang digunakan untuk layanan seluler membatasi negara untuk mewujudkan potensi penuhnya," demikian dikutip dari laporan OpenSignal pada Juni (3/6).

Apabila pita frekuensi 2G dan 3G milik operator seluler dihapus dan digunakan untuk perluasan 4G atau pengembangan 5G, pengalaman seluler Indonesia akan meningkat. Pemanfaatan spektrum untuk 4G dan 5G pun menjadi lebih efisien.

Setelah mendapatkan jaringan 4G atau 5G, masyarakat akan mendapatkan manfaat berupa akses internet yang lebih cepat dan penggunaan data lebih banyak.

Namun, operator seluler di Indonesia saat ini masih bergantung pada pita frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz untuk jaringan 2G dan 2100 MHz 3G. "Ini karena masih digunakan untuk mendukung beberapa pengguna," kata OpenSignal.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan