1,3 Miliar Data SIM Card Disebut Bocor, Kominfo: 20% Sampel Valid

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data
Penulis: Lenny Septiani
5/9/2022, 13.49 WIB

Sebanyak 1,3 miliar data pendaftaran SIM Card ponsel dikabarkan bocor akhir pekan lalu. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengakui bahwa 15% - 20% dari dua juta sampel yang diunggah valid.

“Tidak semua valid. Maka dari itu, kami bingung,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan saat konferensi pers virtual di kantornya, Jakarta, Senin (5/9).

Kominfo pun melakukan pendalaman melalui kerja sama dengan operator seluler dan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Jadi, mereka bekerja karena tidak persis datanya," tambah dia.

Berdasarkan analisis terhadap Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor ponsel, sebanyak 15% - 20% valid. "Kami tidak tahu kalau dari data sempurna (1,3 miliar)," kata Semuel.

Sebelumnya, pengguna Twitter membagikan tangkapan layar (screenshot) yang menunjukkan bahwa 1,3 miliar data pendaftaran SIM card atau kartu ponsel di Indonesia bocor. Disebutkan juga bahwa data bocor berasal dari Kementerian Kominfo.

Data yang diduga bocor itu meliputi NIK, nomor telepon, nama penyedia layanan atau provider, dan tanggal pendaftaran. Penjual menyatakan bahwa data ini didapatkan dari Kominfo.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani