Istrinya Tak Dapat Saham, Trump Disebut Pecat Pendiri Trump Media
Salah satu pendiri Truth Social, Andy Litinsky disebut-sebut dipecat oleh Donald Trump karena tak memberikan sebagian sahamnya kepada Melania Trump. Truth Social merupakan perusahaan media sosial besutan Trump.
Hal itu diceritakan oleh mantan pejabat di Truth Social, Will Wilkerson. Ia bercerita dirinya bersama dengan Litinsky di kedai kopi Fort Lauderdale, Fla. ketika Trump menelepon.
“Akankah kamu menyerahkan sebagian saham kepada istri saya, Melania?” kata Wilkerson menirukan pertanyaan Trump untuk Litinsky saat itu, dikutip dari Washington Post, akhir pekan lalu (15/10).
Litinsky pertama kali bertemu dengan Trump pada 2004 sebagai kontestan di acara TV "The Apprentice”. Ia ikut mendirikan Trump Media & Technology Group, penyedia platform media sosial Truth Social.
Trump Media baru saja melakukan kesepakatan merger besar-besaran dan banjir investasi, sehingga valuasinya bernilai jutaan dolar. Trump mendapatkan 90% saham perusahaan dengan imbalan penggunaan namanya dan beberapa keterlibatan kecil.
Litinsky menjawab pertanyaan Trump melalui telepon bahwa, “hadiah itu berarti tagihan pajak besar yang tidak bisa dia bayar,” kata Wilkerson menirukan percakapan tersebut. “Trump tidak peduli. Dia berkata, 'lakukan apa pun yang perlu Anda lakukan’.”
Lima bulan kemudian, Litinsky tiba-tiba dikeluarkan dari dewan perusahaan. Wilkerson yakin bahwa pemecatan ini sebagai balasan atas penolakannya menyerahkan sedikit uang kepada istri Trump.
Wilkerson pun melaporkan hal itu kepada Komisi Sekuritas dan Bursa atau Securities and Exchange Commission pada Agustus. Ia juga mengirimkan email kepada The Washington Post yang menunjukkan percakapannya dengan Litinsku.
“Litinsky mengeluh bahwa Trump membalas dendam pada dirinya, dengan mengancam akan ‘meledakkan perusahaan' jika tuntutannya tidak dipenuhi,” kata Wilkerson melalui email.
Wilkerson pun dipecat dari posisinya sebagai wakil presiden senior operasional pekan lalu, atau setelah melaporkan pemecatan Litinsky kepada The Washington Post.
Ia pun menyusun pernyataan bersama dengan pengacaranya bahwa Trump Media mengumpulkan uang melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus alias SPAC dengan cara yang keliru dan melanggar Undang-undang sekuritas federal.
“Rencana perusahaan memberi jalan bagi pertikaian sengit, kegagalan teknis, dan perebutan kekuasaan yang kacau di antara sekutu Trump yang merusak potensi bisnis dan membuat beberapa karyawan ‘menangis’ di meja mereka,” demikian isi laporan Wilkerson.