Gaet Google, Lampu Lalu Lintas di Jakarta Pakai Kecerdasan Buatan 2023

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Kendaraan melaju di antara gedung bertingkat di kawasan Pancoran, Jakarta, Sabtu (20/3/2021).
Penulis: Lenny Septiani
8/12/2022, 06.00 WIB

Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Google untuk mengatasi kemacetan, konsumsi bahan bakar, dan emisi kendaraan. Keduanya membuat program Project Green Light berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Proyek itu bertujuan mengoptimalkan fungsi lampu lalu lintas guna mengurangi kemacetan, konsumsi bahan bakar, dan emisi kendaraan.

“Kolaborasi ini akan menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat menghadirkan solusi bermanfaat bagi masyarakat dengan sedikit investasi,” kata VP of Engineering and Research Google Yossi Matias dalam Media Briefing Google for Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (7/12).

Disebut sedikit investasi, karena tidak memerlukan pengembangan perangkat maupun ilmu baru. “Kami menggunakan Machine Learning dan infrastruktur cloud yang sudah ada,” ujar dia.

Ia menjelaskan, teknologi AI memungkinkan Google menganalisis data tanpa sensor tambahan atau mengubah infrastruktur. Data ini kemudian dikirim ke dinas kota untuk rekomendasi.

Dishub DKI Jakarta bisa menggunakan rekomendasi itu untuk menerapkan cara-cara pengoptimalan pengaturan lalu lintas.

Penerapan Project Green Light pada 2023 akan dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni:

  1. Analisis: Google menganalisis data lokasi anonim dari sistem navigasi
  2. Identifikasi: Google mengukur metrik arus lalu lintas persimpangan
  3. Rekomendasi: Google memberikan rekomendasi yang kemudian akan dievaluasi bersama

Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dishub DKI Jakarta Emanuel Kristanto berharap optimalisasi lampu lalu lintas di persimpangan otomatis dapat mengurangi kemacetan.

Kemudian, berujung pada efisiensi penggunaan bahan bakar dan pengurangan tingkat polusi. 

“Walaupun pada tahap awal kolaborasi akan memilih beberapa titik lampu. Kami berharap ke depan dapat mengakses sebagian besar lampu-lampu di persimpangan di Jakarta,” ujarnya.

Jakarta pun menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang menguji coba Project Green Light. Proyek ini telah dilakukan di Bangalore, India dan berhasil mengurangi kemacetan 20%.

Reporter: Lenny Septiani