Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin populer, terlebih ketika ChatGPT muncul di masyarakat. Kesuksesan chatboot tersebut turut menggiring perusahaan-perusahaan yang terlibat kecipratan cuan, salah satunya Nvidia Corp.
Perusahaan microchip Nvidia mencatat kenaikan saham hampir 14% menjadi US$ 236,70 pada Kamis (23/2). Saham perusahaan melonjak lebih dari 60% sejak pergantian tahun, atau hampir tiga kali lipat kenaikan Indeks Semikonduktor Philadelphia.
Mengutip Reuters, lonjakan bunga membantu Nvidia Corp melaporkan pendapatan kuartalan lebih baik dari perkiraan pada Rabu (22/2), dan memperkirakan penjualan di atas ekspektasi Wall Street. Hal tersebut sangat kontras dengan proyeksi kerugian dan pemotongan dividen dari saingannya Intel Corp (INTC.O) .
Lonjakan pendapatan Nvidia meningkatkan nilai pasarnya lebih dari US$ 70 miliar. Alhasil, kapitalisasi pasar perusahaan teknologi tersebut melampaui US$ 580 miliar, atau sekitar lima kali lipat dari Intel.
Nvidia dilaporkan mengendalikan sekitar 80% pasar untuk unit pemrosesan grafis (GPU), yang merupakan chip khusus yang menyediakan jenis daya komputasi yang diperlukan untuk layanan seperti OpenAI yang didukung Microsoft, chatbot ChatGPT.
Nvidia memulai bisnis chip grafis untuk PC dengan membantu video game terlihat lebih realistis. Namun perusahaan diterpa gelombang cryptocurrency, di mana chip produksinya digunakan untuk menambang.
Keruntuhan industri kripto membuat bisnis Nvidia mengalir dari AI generatif. Di mana, GPU dirancang untuk menangani jenis matematika tertentu yang terlibat dalam komputasi AI dengan sangat efisien. Teknologi AI dinilai telah mengambil alih industri teknologi.
Di sisi lain, unit pemrosesan pusat (CPU) umum dari Intel dapat menangani tugas komputasi yang lebih luas dengan efisiensi yang lebih rendah.
Menurut firma riset Gartner, pangsa chip khusus seperti GPU yang digunakan di pusat data, diperkirakan akan meningkat melampaui 15% pada 2026, di mana pada 2020 kurang dari 3%.
Sementara itu, Advanced Micro Devices (AMD) juga mencatatkan kenaikan sahamnya. AMD adalah pemain terbesar kedua di industri GPU, dengan pangsa pasar sekitar 20%.
Analis Piper Sandler, Harsh Kumar mengatakan dua perusahaan yang memimpin revolusi AI di sisi perangkat keras dan pemrosesan adalah Nvidia dan AMD.
“Menurut kami, kedua perusahaan ini berada di atas semua orang," katanya.
Sebagai informasi, AMD telah melakukan investasi besar pada AI dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangkaian cip yang dirancang untuk bersaing dengan penawaran tercepat Nvidia. Adapun Intel hanya menguasai kurang dari 1% pangsa pasar.
Manajer portofolio dan teknologi di AllianceBernstein, Lei Qiu memiliki 0,54% saham di Nvidia. Dia mengatakan antusiasmenya terkait ChatGPT dan potensi penggunaan yang dibuka kemungkinan besar merupakan titik perubahan dalam adopsi AI.
Meskipun begitu, masih sulit untuk menentukan dengan tepat seberapa besar AI saat ini, sebagai persentase dari pendapatan (Nvidia). “(AI) memiliki potensi untuk tumbuh secara eksponensial karena perusahaan teknologi besar berlomba mengembangkan jenis aplikasi AI yang serupa," katanya.
Potensi Nvidia di industri AI menarik perhatian pemodal ventura dan perusahaan rintisan, yang menginvestasikan miliaran dolar dan menjanjikan peningkatan seperti konsumsi listrik yang lebih rendah.