PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melahirkan 86 talenta digital baru melalui program pelatihan digital yang bertajuk BCA SYNRGY Academy batch 5 yang berkolaborasi dengan BINAR Academy.
BINAR Academy merupakan lembaga pendidikan non-formal yang menyelenggarakan program kursus untuk menghasilkan talenta digital berkompetensi.
Direktur Operasional BINAR, Seto Lareno menuturkan, program ini menarik hampir 3.000 pendaftar yang kemudian diseleksi secara ketat menjadi 129 peserta bootcamp.
Berlangsung selama enam bulan, para peserta mendapat pelatihan intensif sejak Agustus 2022 hingga Februari 2023. Mereka terbagi atas beberapa kelas bootcamp, antara lain: Quality Assurance, Full-stack Web Development, UI/UX Research & Design, Backend Java, Android Engineering, dan Cyber Security.
Para peserta berkesempatan untuk menganalisis permasalahan yang ada di masyarakat. Selanjutnya, mereka mencari solusi dengan mengimplementasikan konsep proyek berdasarkan pelatihan atau project based learning.
"Dengan demikian, peserta dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat secara langsung," kata Seto dalam keterangan tertulis yang diterima Katadata, Rabu (12/4).
Selama mengikuti program SYNRGY, peserta mendapat banyak manfaat dan keuntungan antara lain, pembelajaran langsung dengan fasilitator atau mentor yang ahli di bidang pengembangan produk digital, dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri. Selain itu, mereka juga memperoleh model pembelajaran yang berdasarkan pengalaman, kurikulum terintegrasi, kelas intensif selama enam bulan.
Tak hanya itu, para peserta juga berkesempatan untuk bisa meningkatkan keahlian non-teknis melalui sesi workshop gratis. Setiap peserta bahkan mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Grup BCA, serta dibantu mendapatkan pekerjaan sebagai alumni bootcamp BINAR oleh Job Connect.
Menurut Seto, kerja sama antara BCA dan BINAR merupakan bentuk komitmen keduanya dalam mengembangkan talenta digital seoptimal mungkin.
"Kami siap mendukung program ini dan membuka ruang bagi berbagai institusi pemerintah atau swasta yang ingin memberikan beasiswa serupa,” ujar Seto.
Seto mengimbau berbagai pihak untuk turut serta meningkatkan jumlah talenta digital agar Indonesia dapat bersaing di era digital dan membentuk individu yang berkarakter.
Terlebih, data Bank Dunia menyebut Indonesia membutuhkan sembilan juta pekerja informasi dan teknologi (IT) pada 2025 – 2030. Namun hanya 16% lulusan ilmu komputer yang berhasil memasuki dunia kerja sebagai developer atau pengembang perangkat lunak alias software. Hal itu menunjukkan kesenjangan kebutuhan industri teknologi dengan kapasitas tenaga kerja di pasar.
Sementara itu, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menambahkan, SYNRGY Academy adalah kegiatan BCA dalam memajukan ekonomi digital Indonesia dari aspek talentanya.
"Kami harap program ini dapat menambah jumlah talenta digital dalam negeri yang kompeten dan sesuai kebutuhan industri."