Pendapatan iklan YouTube milik Google susut untuk pertama kalinya pada kuartal IV 2022 karena bersaing dengan TikTok. Kini, pendapatannya turun lagi.
Induk Google, Alphabet mencatatkan penurunan pendapatan iklan secara keseluruhan menjadi US$ 54,55 miliar selama Januari - Maret. Ini termasuk pendapatan iklan YouTube yang turun 2,6% menjadi US$ 6,69 miliar, tetapi masih di atas perkiraan StreetAccount US$ 6,6 miliar.
“Perusahaan terus berinvestasi terkait layanan video pendek untuk bersaing dengan TikTok,” demikian dikutip dari The Guardian, Rabu (26/4). CEO Alphabet Sundar Pichai menyatakan dalam pertemuan Selasa bahwa YouTube Shorts mencatatkan 50 miliar penayangan harian, atau naik dari 30 miliar kali tahun lalu.
Kinerja bisnis induk Google, Alphabet selama kuartal I sebagai berikut:
- Laba bersih turun 8,4% menjadi US$ 15,05 miliar
- Laba operasional turun 13,3% menjadi US$17,4 miliar
- Pendapatan Alphabet naik 3% menjadi US$ 69,79 miliar. Pertumbuhan melambat dibandingkan Januari – Maret 2022 23%. Pendapatan terdiri dari:
- Pendapatan iklan turun menjadi 54,55 miliar. Ini termasuk pendapatan iklan YouTube yang turun 2,6% menjadi US$ 6,69 miliar, tetapi di atas perkiraan StreetAccount US$ 6,6 miliar
- Pendapatan Google Cloud US$ 7,45 milar di bawah prediksi US$ 7,49 miliar
Secara keseluruhan, pendapatan Alphabet tetap tumbuh. Ini didukung oleh bisnis komputasi awan atau cloud yang melaporkan keuntungan untuk pertama kalinya sejak diluncurkan yakni US$ 191 juta.
Meski begitu, “pendapatan iklan, tetap di bawah ancaman dengan pendapatan YouTube menurun lagi dan pendapatan lainnya naik kurang dari 2%,” kata analis senior di firma riset pasar Insider Intelligence Max Willens.
“Bisnis inti Google menghadapi tantangan paling serius dalam beberapa waktu,” tambah dia.