Google berencana memblokir konten berita di Kanada. Induk usaha Facebook, Meta sudah melakukannya sejak kemarin (1/8).

Raksasa teknologi itu akan menghapus tautan atau link berita dari penerbit di Kanada dari produk Google seperti penelusuran, berita, dan temukan di Kanada.

Hal itu sebagai tanggapan atas penerbitan Undang-undang Berita Online. VP, Government Affairs and Public Policy Google Cris Turner mengatakan, perusahaan tidak akan menyajikan berita dari penerbit di Kanada saat UU ini berlaku.

“Kami tidak menganggap enteng keputusan ini, tetapi RUU tersebut menciptakan persyaratan yang belum pernah terjadi sebelumnya, bahwa platform membayar hanya dengan menampilkan tautan ke berita, sesuatu yang dilakukan semua orang secara gratis,” katan Cris dalam laman resmi, pada Juni (29/6).

Cris menilai kebijakan itu menciptakan ketidakpastian bagi produk Google. Selain itu, “menyebut Google pada tanggung jawab keuangan yang belum ditutup hanya untuk memfasilitasi akses ke berita,” ujar dia.

Menurutnya, UU tersebut dapat menyebabkan perubahan pada ketersediaan berita dalam produk Google di Kanada. “Kami ingin berbagi konteks tentang keputusan ini dan menjawab pertanyaan tentang pendekatan kami terhadap berita,” kata Cris.

Google mempertimbangkan apakah UU tersebut memengaruhi kemampuan perusahaan untuk menyediakan sumber informasi yang relevan, resmi, dan beragam kepada pengguna.

Selain itu, apakah UU tersebut mengizinkan perusahaan untuk beroperasi dengan kejelasan yang dibutuhkan bisnis apapun.

“Kami memerinci beberapa ide kebijakan publik yang seimbang dan konstruktif untuk mendukung jurnalisme yang berkelanjutan dan berkualitas, serta bertujuan untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam pendekatan yang paling sesuai dengan setiap pasar,” katanya.

Oleh karena itu, “kami harus menyesuaikan cara kami beroperasi,” ujar Cris.

Reporter: Lenny Septiani