Elon Musk dianggap mendukung teori konspirasi antisemitisme atau sikap permusuhan terhadap kaum Yahudi. Apple dan Disney pun menyetop iklan di X Twitter.
Teori konspirasi antisemitisme mengatakan Yahudi ingin membawa populasi minoritas tidak terdokumentasi ke negara-negara Barat untuk mengurangi mayoritas kulit putih.
Sumber The New York Times mengatakan pada Jumat (17/11), Apple menangguhkan iklan di X Twitter. Padahal Apple menghabiskan puluhan juta dolar per tahun untuk iklan di platform ini.
Disney juga menghentikan sementara pengeluaran untuk iklan di X Twitter. Begitu juga perusahaan hiburan dan distribusi film Lionsgate dan raksasa media Paramount Global.
IBM lebih dulu mengumumkan pemangkasan anggaran iklan di X Twitter pada Kamis (16/11).
Itu dilakukan setelah pemilik X yakni Elon Musk dinilai sepakat dengan unggahan antisemitisme pada pekan lalu (15/11). “Anda mengatakan kebenaran yang sebenarnya,” kata Elon Musk menanggapi unggahan tentang Yahudi.
Padahal sehari sebelumnya, CEO X Linea Yaccarino mengatakan perusahaan berupaya memerangi antisemitisme dan diskriminasi.
Pada Jumat (17/11), Gedung Putih mengecam Elon Musk karena menyebarkan teori konspirasi anti-Yahudi.
“Mengulangi kebohongan mengerikan di balik tindakan antisemitisme paling fatal dalam sejarah Amerika, tidak dapat diterima," kata Juru bicara Gedung Putih Andrea Bates dalam pernyataan pers.