Pemerintah Andalkan Ekonomi Digital agar Indonesia Jadi Negara Maju

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Sejumlah pekerja berjalan di jembatan penyeberangan kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Penulis: Lenny Septiani
13/12/2023, 15.56 WIB

Pendapatan masyarakat Indonesia harus mencapai US$ 10 ribu atau sekitar Rp 156,6 juta per tahun agar bisa menjadi negara maju pada 2030. Pemerintah pun mengandalkan ekonomi digital.

Penghasilan masyarakat Indonesia minimal Rp 13 juta per bulan untuk menjadi negara maju. “Artinya butuh transformasi. Kita harus mencari pekerjaan yang cocok,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri acara peluncuran Visi Digital 2045 di Jakarta secara virtual, Rabu (13/12).

Pada 2045, penghasilan masyarakat ditarget US$ 30 ribu atau sekitar Rp 470 juta per tahun.

Untuk mengejar target tersebut, menurut dia Pemerintah perlu menggenjot sektor industri jasa dan digitalisasi. Selain itu, mendorong hilirisasi manufaktur.

“Tidak bisa lari dari digitalisasi, karena memberikan nilai tambah luar biasa,” kata Airlangga.

Ia mencontohkan India yang mengembangkan industri perangkat keras alias hardware seperti ponsel pintar alias smartphone dan laptop. Penjualannya sekitar US$ 20 miliar.

India kemudian mengembangkan perangkat lunak alias software seperti aplikasi. Hasil penjualannya bisa 10 kali lipat dibandingkan hardware.

Namun untuk bisa mengikuti jejak India, Sumber Daya Manusia atau SDM Indonesia perlu meningkatkan kemampuan di bidang teknologi. Terlebih lagi, potensi pasar ekonomi digital Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini:

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani