Alasan Investasi Apple di Indonesia Hanya Rp 1,6 T, Vietnam Rp 256,5 T

ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/foc.
Salah satu gerai terbesar Apple di Cina yang berlokasi di pusat perbelanjaan internasional kenamaan Sanlitun masih tutup, Beijing, Rabu (18/5/2022).
Penulis: Desy Setyowati
19/4/2024, 11.35 WIB

Investasi Apple di Vietnam  total 400 triliun dong atau sekitar Rp 256,5 triliun sejak 2019 atau jauh lebih tinggi ketimbang Indonesia Rp 1,6 triliun. Apa alasannya?

Apple membangun empat Apple Developer Academy di Indonesia sejak 2018 dengan total investasi Rp 1,6 triliun. Satu Apple Developer Academy memakan biaya Rp 400 miliar.

“Investasi untuk tiga Apple Developer Academy Rp 1,2 triliun. Jika ditambah satu lagi di Bali, maka menjadi Rp 1,6 triliun,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika atau Kominfo Budi Arie Setiadi kepada Katadata.co.id, Rabu (17/4).

Keempat Apple Developer Academy di Indonesia di antaranya:

  1. Apple Developer Academy di Binus BSD, Serpong, Tangerang
  2. Apple Developer Academy di Universitas Ciputra di Surabaya
  3. Apple Developer Academy di Infinite Learning di Batam
  4. Apple Developer Academy di Bali

Apple belum menyampaikan rencana untuk membangun Apple Store maupun pabrik iPhone di Indonesia. Dengan begitu, belum ada investasi lain di luar Apple Developer Academy.

Namun CEO Apple Tim Cook menyatakan akan mempertimbangkan pembangunan pabrik di Indonesia. Sementara itu, Budi Arie menyampaikan bahwa pembahasan investasi di luar Apple Developer Academy sedang dipertimbangkan oleh raksasa teknologi asal Amerika tersebut.

“Yang lain-lain mereka sedang pertimbangkan. Tapi dari komitmen dan keseriusan, mereka berharap Indonesia terlibat proses produksi dan pengembangan lebih lanjut,” ujar Budi.

Di Vietnam, Apple membangun rantai pasok produk sejak satu dekade lalu. Dengan kedatangan Tim Cook di negara ini pada Senin (15/4), perusahaan mengumumkan akan melipatgandakan investasi pabrik.

Dengan begitu, total investasi Apple di Vietnam sejak 2019 menjadi 400 triliun dong atau sekitar Rp 256,5 triliun.

Apple memiliki 26 pemasok dengan 28 pabrik di Vietnam, menurut daftar 2022. Sebagian besar berlokasi di bagian utara, sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rantai pasok yang ada di Cina selatan.

Produsen iPhone itu menyebutkan sudah menciptakan lebih dari 200 ribu lapangan kerja di Vietnam. Produk yang dibuat di negara ini di antaranya Airpods dan Apple Watches.

Vietnam Utara secara historis merupakan pusat pembuatan produk elektronik, serta memiliki tenaga kerja yang murah dan terampil. “Tidak ada tempat seperti Vietnam, negara yang dinamis dan indah,” kata Tim Cook dalam siaran pers, Senin (15/4).

Pada Desember 2023, Apple memindahkan beberapa produksi iPad dari Cina ke Vietnam. Beberapa pemasok utama Apple, seperti Foxconn di Taiwan serta Luxshare yang membuat iPhone dan headset Apple Vision Pro yang baru dirilis, juga memperkuat rantai pasok di Vietnam.

Keputusan Apple meningkatkan produksinya di Vietnam bertepatan dengan inisiatif jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan rantai pasok di Cina. Ini merupakan proses yang memakan waktu bertahun-tahun sejak gangguan rantai pasok saat pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak masalah bagi Apple.

Puncaknya pada 2022, ketika pabrik milik salah satu pemasok utama Apple, Foxconn, ditutup di Cina karena virus corona dan laporan kondisi tenaga kerja yang buruk. Kondisi ini merugikan perusahaan US$ 1 miliar per minggu.

Penutupan pabrik menyebabkan kekurangan sekitar enam juta iPhone, menurut Bank of America. Setelah kejadian itu Apple mulai mendorong untuk memindahkan rantai pasok ke negara lain di Asia Tenggara.

Oleh karena itu, Apple menggandakan investasi di Vietnam.

Reporter: Lenny Septiani, Muhamad Fajar Riyandanu